Siapkan Ceritamu untuk Jadi Talenta Kreatif, Produktif, dan Terus Bertumbuh
JAKARTA - Digitalisasi sudah merambah ke banyak sektor industri, termasuk industri kreatif. Dari sinilah muncul istilah industri kreatif digital, yaitu industri kreatif yang menggabungkan kreativitas dengan teknologi digital untuk menciptakan suatu produk.
Perkembangan pesat InBISINdustri creative digital saat ini, melahirkan banyak peluang karir baru bagi anak muda, yang penuh ide brilian dan inovasi. Sektor industri kreatif, diperkirakan menjadi tulang punggung perekonomian negara. Sektor industri ini, sangat tergantung dengan keunggulan sumber daya manusia
Untuk dapat memahami tips dan trik sukses di industri kreatif digital, Kementerian Kominfo bersama GNLD Siberkreasi, menyelenggarakan kegiatan Obral-Obrol liTerasi Digital (OOTD) "Industri Kreatif di Dunia Digital (Edisi : Ilustrator, Videografer, dan Penulis)" pada Kamis, 15 Juni.
Dalam kesempatan ini, Andi Muhyiddin selaku Video Digital Specialist mengungkapkan pesatnya perkembangan di dunia digital, tak hanya memunculkan banyak profesi pekerjaan yang baru. Namun, juga menghilangkan banyak profesi pekerjaan lainnya, dan disisi lain persaingan antar profesi juga terus bergulir, sehingga kemampuan untuk bertahan di industri creative digital harus terus dipupuk, seperti meningkatkan hard skill dan juga soft skill.
“Banyak bahkan justru, hard skill-nya biasa-biasa saja, standar saja bahkan rendah. Tapi, dia memiliki soft skill yang bagus gitu. Komunikasi bagus, kolaboratif, terus ‘nggak itung-itungan’ dan helpful. Itu terkadang bisa terus naik," ungkap Andi.
Namun, menurut Nadya Sari, sebagai Ilustrator dan Kreator Konten, perkembangan dunia digital dapat memberikan benefit yang besar sebagai sumber ilmu yang tak terbatas. Tak hanya itu, menurut Nadya digital merupakan marketing platform yang paling cost efficient, dan memiliki eksposur lebih besar dan luas, karena semua orang dapat memiliki akses ke kita.
Baca juga:
"Kini, media sosial menjadi platform memasarkan produk hasil kreativitas dan lebih dekat dengan pelanggan. Karena, platform digital seperti sosial media memberikan fitur yang menjadikan kita memiliki keterikatan langsung dengan pelanggan, dan informasi terdistribusi dengan semakin cepat," ujar Nadya.
Dalam kesempatan yang sama, Gerald Bastian sebagai Co-Founder Kok Bisa, mengungkapkan, agar kelangsungan profesi di industri creative digital terus terjaga, digital portofolio juga menjadi satu keharusan. Dengan memanfaatkan platform-platform yang dapat dipertunjukkan secara online. Karena itu, dapat menggunakan media sosial untuk menampilkan talenta dan karya, bukan lagi ajang pamer gaya.
"Membuat sesuatu yang menjadi ‘problem solver’ dan memiliki misi yang akan disampaikan, dalam menghadapi dunia yang penuh tantangan," ujar Gerarld.
Dan yang lebih penting, buat konten yang cerita dibalik dapat menjadi sesuatu yang layak dikenang. Karena itu, siapkan ceritamu.