Bantu Kebutuhan Air Masyarakat, Kementerian PUPR Bangun Sumur Bor di Maluku
JAKARTA - Balai Wilayah Sungai Maluku Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR tengah menyelesaikan pembangunan sumur bor di Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Pembangunan tersebut dilakukan untuk membantu kebutuhan air masyarakat, khususnya petani kerbau.
Direktur Air Tanah dan Air Baku Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Agus Rudyanto mengatakan, pembangunan sumur bor tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada September 2022 lalu yang mendengarkan aspirasi dari sejumlah peternak kerbau di Desa Werwaru, Pulau Moa.
"Permintaan masyarakat di Kabupaten Maluku Barat Daya yaitu penyediaan air tanah guna pemenuhan kubangan atau embung alami yang berfungsi sebagai tempat mandi dan minum ternak kerbau," kata Rudyanto dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 14 Juni.
Penyediaan air bagi ternak sangat dibutuhkan, karena penduduk Pulau Moa sebagian besar bekerja sebagai peternak kerbau dan kuda. Oleh karena itu, kata dia, Kementerian PUPR bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM), serta lima orang lulusan super spesialis air tanah, yang secara langsung turun ke Kabupaten Maluku Barat Daya.
"Tahun 2022 telah dilaksanakan pengeboran di dua titik, lalu pada 2023 kami juga melanjutkan untuk pengeboran di tiga titik. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang ada di Pulau Moa," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) Balai Wilayah Sungai Maluku Nonce Saman mengatakan, fasilitas sumur air bor yang dibangun melibatkan warga sekitar dan dilengkapi dengan pembangkit listrik tenaga surya sebagai sumber energi.
Baca juga:
"Bersyukur airnya sudah keluar. Kami sampai saat ini sudah melaksanakan pembangunan jaringan pipa dari sumur titik dua dengan jarak ke kubangan 150 meter," ucapnya.
Terkait hal tersebut, Camat Moa M Naslewan mengucapkan terima kasih atas bantuan pelayanan kepada masyarakat untuk pengadaan air bersih sesuai dengan kebutuhan.
"Kami di Kecamatan Moa awalnya tidak ada air, air yang kami konsumsi adalah air payau selama ini dan ketika Pak Presiden melakukan kunjungan ke Kecamatan Moa dan mendengarkan keluhan masyarakat, maka dilakukan pengeboran sumber air tanah yang dilakukan BWS Maluku," imbuhnya.