Meta Luncurkan Model AI I-JEPA yang Diklaim Lebih Mirip Manusia

JAKARTA - Meta akan segera memberi para peneliti akses pada Kecerdasan Buatan (AI) barunya, yang dijuluki I-JEPA. Model ini, diklaim mampu menganalisis dan menyelesaikan gambar yang belum selesai dengan lebih akurat.

I-JEPA atau Image Joint Embedding Predictive Architecture akan menggunakan latar belakang pengetahuan tentang dunia untuk mengisi potongan gambar yang hilang, ketimbang hanya melihat piksel terdekat seperti model AI generatif lainnya.

Selain itu, Meta mengatakan I-JEPA juga bisa memberikan kinerja yang kuat pada beberapa tugas visi komputer, dan jauh lebih efisien secara komputasi daripada model lainnya.

Representasi yang dipelajari oleh I-JEPA juga dapat digunakan untuk banyak aplikasi berbeda tanpa perlu penyetelan halus yang ekstensif.

Dengan memprediksi representasi pada tingkat abstraksi yang tinggi daripada memprediksi nilai piksel secara langsung, I-JEPA dapat menghindari keterbatasan pendekatan generatif, yang mendasari model bahasa besar yang baru-baru ini muncul.

Sebaliknya, arsitektur generatif belajar dengan menghapus atau mendistorsi sebagian masukan ke model. Misalnya, menghapus sebagian foto atau menyembunyikan beberapa kata dalam bagian teks. Mereka kemudian mencoba memprediksi piksel atau kata yang rusak atau hilang.

"Pekerjaan kami pada I-JEPA didasarkan pada fakta bahwa manusia mempelajari sejumlah besar latar belakang pengetahuan tentang dunia hanya dengan mengamatinya secara pasif," ujar Meta dalam blog resminya, dikutip Selasa, 14 Juni.

"Telah dihipotesiskan bahwa informasi akal sehat ini adalah kunci untuk mengaktifkan perilaku cerdas seperti akuisisi konsep baru yang efisien, landasan dan perencanaan," imbuhnya.

Model tersebut menggabungkan jenis penalaran mirip manusia yang dianjurkan oleh Kepala Ilmuwan AI Meta Yann LeCun, membantu teknologi untuk menghindari kesalahan umum terjadi pada gambar yang dihasilkan AI, seperti tangan dengan jari ekstra.

"Kami berharap dapat memperluas pendekatan JEPA ke domain lain, seperti data gambar-teks yang dipasangkan dan data video. Di masa mendatang, model JEPA dapat memiliki aplikasi yang menarik untuk tugas-tugas seperti pemahaman video," ungkap Meta.

"Ini adalah langkah penting menuju penerapan dan penskalaan metode yang diawasi sendiri untuk mempelajari model umum dunia," tambahnya.