Komplotan Pemeras Sopir Truk di Penjaringan Jakut Mengaku Sebagai Putra Daerah, Warga Asli Kamal Muara
JAKARTA – Kapolsek Penjaringan M Probandono Bobby Danuari mengatakan bahwa pelaku pemerasan sopir truk di Kawasan Penjaringan, Jakarta Utara adalah warga asli Kama Muara. Dan hingga kini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap pelaku utamanya.
"Memang asli anak sana (Kamal Muara), jadi dia mengatasnamakan putra daerah," kata Bobby, Antara, Kamis, 8 Juni.
Kata Bobby, aksi pemerasan terhadap sopir truk di wilayahnya menjadi keresahan masyarakat. Apalagi pelaku adalah warga sekitar yang mengetahui wilayah setempat.
"Mereka mengincar mobil-mobil yang berpelat di luar B. Jadi mungkin bisa BK (Medan) dan lain sebagainya F, D dan lain sebagainya," ucap Bobby.
Salah satu pelaku sudah ditangkap lebih dulu di Kamal Muara, berinisial HS (18), pada Selasa 6 Juni lalu. Setiap kali beraksi, lanjut Bobby, pelaku mengatasnamakan sebagai kelompok putra daerah. Dan hingga kini pihaknya masih melakukan pengejaran terjadap pelaku lainnya.
“Untuk mengejar F dan I, Polsek Metro Penjaringan sudah menerbitkan nama keduanya di dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Menurut pengakuan HS, rekan-rekannya itu sudah beraksi memeras sopir kendaraan dari luar daerah hingga 10 kali dalam rentang dua pekan terakhir.” urai Bobby.
Dalam setiap aksinya, mereka meminta sebesar Rp300 ribu bagi pelintas dengan pelat nomor kendaraan dari luar Jakarta agar kaca kendaraan niaga tersebut tidak dirusak.
Jika dalam sekali pemerasan, sopir truk dipaksa membayar hingga Rp300 ribu, maka diperkirakan keduanya dalam dua pekan terakhir mampu meraup Rp2 juta hingga Rp3 juta per hari.
Baca juga:
- Usai Tusuk Korban hingga Tewas, Oknum TNI Kabur Tinggalkan Motor, Padahal di Dalam Jok Ada KTA Miliknya
- Tambah Kasus, Cewek Kembar Penipu Reseller iPhone Juga Gelapkan Mobil Rental di Jaksel
- Terungkapnya Kasus TPPO di Pemalang Berawal dari Kecelakaan Kapal Cina di Samudera Hindia
- Ledakan Gardu Listrik di Tambora, 9 Rumah Warga Terbakar
Bobby mengatakan, para pemuda itu berboncengan sambil membawa senjata tajam untuk menakut-nakuti pengendara agar mau menyerahkan uang dengan nominal yang diminta.
"Rata-rata memang sopir bak terbuka atau sopir truk. Jadi memang target mereka ini diancam," kata Bobby.
Setelah membayar Rp300 ribu, sopir truk diberikan kupon bertandatangan mereka dengan tambahan tulisan "Putra Daerah" menjadi penanda bahwa pengendara tersebut sudah diizinkan melintas oleh warga setempat.
Padahal aksi tersebut tidak pernah diketahui oleh warga Kapuk Muara maupun Kamal Muara. Akhirnya aksi pemerasan tersebut diketahui personel Tim Siber Unit Reserse Kriminal Polsek Penjaringan setelah munculnya unggahan akun pengguna TikTok @Kobra_Kapuk terkait pemerasan sopir yang terjadi di Jalan Taman Raya, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.
Di dalam unggahan yang viral pada 6 Juni tersebut, seorang sopir truk mengaku telah dipaksa membayar Rp300 ribu oleh sekelompok pemuda yang mengatasnamakan putra daerah saat melintasi jalan tersebut.
Karena itu, tim dari Unit Reserse Mobile (Resmob) Polsek Metro Penjaringan langsung menyelidiki peristiwa tersebut.
"Tidak sampai 24 jam, tepatnya pukul 23.00 WIB, personel yang diturunkan dapat meringkus tersangka HS di Jalan Kamal Muara," kata Bobby.
Bobby mengatakan, pihaknya mengenakan Pasal 368 KUHP untuk HS dan rekan-rekannya. Adapun ancaman hukumannya maksimal sembilan tahun penjara.