Bagikan:

JAKARTA –Tertangkapnya komplotan preman pemeras sopir truk yang beraksi di Tol Jagorawi, Jakarta Merak, sebagai bukti adanya aksi premanisme di jalur tol. Faktanya, komplotan yang berjumlah empat orang ini bisa mendapat penghasilan Rp1 juta dalam satu hari dari tangan para sopir truk.

Kapolsek Cilandak Kompol Agung Permana mengatakan, uang hasil malak di Jalan Tol Jagorawi dibagi empat orang, dan sisanya untuk membayar sewa mobil.

"Dalam sehari beraksi memalak bisa dapat Rp1 jutaa. Lumayan bisa sampai Rp1 jutaan. Buat sewa mobilnya saja berapa. Yang penting bisa nutup sewa mobil dan bagi-bagi uangnya," kata Agung.

Komplotan ini, masih kata Agung, terdiri dari Ricky, Jaja, Cipun, dan Rizky. Keempatnya itu sudah beraksi selama setahun. Agung juga menyebut, setiap sopir truk atau satu unit mobil ditarik Rp20 ribu. Jika dalam satu hari pelaku mendapat Rp1 juta, artinya target pelaku harus mencapai 50 truk.

Pelaku sudah memperhitungkan jumlah uang yang harus dicapai. Sebab, mereka harus membayar mobil yang disewanya sekitar Rp350-500 ribu.

Komplotan ini menargetkan sopir truk yang sedang berhenti di bahu jalan tol. Kata Kompol Agung, mobil sewaan digunakan untuk menghilangkan jejak dari kejaran polisi. Sebelum beraksi pun, masih kata Agung, komplotan itu sudah mempelajari situasi di jalan tol, jamnya pun sudah mereka baca.

"Mereka berempat ini beroperasi dengan memalak atau memeras sopir-sopir truk yang sedang beristirahat di pinggir jalan tol. Modusnya seperti itu," tambahnya.

Awal kali terungkapnya kasus ini, petugas kepolisian mendapat informasi dari salah satu korban yang melapor ke polisi pada tanggal 10 Juli di Tol Kartini.

"Setelah itu salah satu korban aksi ini melaporkan ke Polsek. Kemudian anggota unit Reskrim kami langsung pada saat itu juga setelah menerima laporan langsung kejar. Salah satu orang sempat kabur atau meloloskan diri atas nama Rizky. Otak dari aksi kejahatan ini." tambah Agung.