PBB: Penghancuran Bendungan Ukraina Bahayakan Nyawa Ribuan Warga Sipil
JAKARTA - Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan penghancuran bendungan Kakhovka di selatan Ukraina membahayakan nyawa ribuan warga sipil.
Dalam unggahan di Twitter, OCHA menyebut penghancuran bendungan tersebut menempatkan ribuan warga sipil dalam bahaya serta menyebabkan banyak orang kehilangan rumah mereka dan membutuhkan bantuan kemanusiaan.
"Warga sipil dan infrastruktur sipil bukan target!," kata OCHA, memperingatkan sebagaimana dilansir ANTARA, Selasa, 6 Juni. Ledakan di pembangkit listrik tenaga air Kakhovka dekat Kherson menyebabkan banjir.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan penghancuran bendungan itu termasuk kerusakan terburuk terhadap infrastruktur utama sejak Rusia melancarkan perang di Ukraina, lebih dari 15 bulan lalu.
Baca juga:
- Publik Bingung Kabag Hukum Pemkot Jambi yang Polisikan Siswi SMP Rangkap Jabatan Jaksa, Kejagung Beri Penjelasan
- Mahfud MD, Ridwan Kamil hingga Sandiaga Masuk Radar Cawapres Ganjar
- Danyon Brimob Kompol Petrus Dicopot Buntut Curhat Anak Buah Setor Ratusan Juta
- Puan Soal Kaesang Maju di Depok: Boleh Juga, Nanti Dipertimbangkan
ICRC menyatakan akan bekerja bersama otoritas lokal dan mitra Palang Merah untuk membantu masyarakat yang terdampak, khususnya ribuan orang di kedua tepi Sungai Dnipro.
“Penting untuk diingat bahwa bendungan dilindungi secara khusus di bawah hukum humaniter internasional karena memiliki kekuatan berbahaya, yang jika dilepaskan, dapat menyebabkan penderitaan di antara penduduk sipil," ujar ICRC di Twitter.
Rusia dan Ukraina saling tuduh telah melancarkan serangan ke bendungan tersebut.