Rupiah Diprediksi Menguat Hari Ini

JAKARTA - Nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis pada pembukaan perdagangan pagi Senin 17 Februari. Rupiah pagi ini dibuka menguat 0,11 persen ke level Rp13.678 per dolar AS.

Pantauan VOI, pada pukul 09.18 WIB, rupiah sempat bergerak melemah ke level Rp13.685 per dolar AS. Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, Bank Sentral China kembali menyuntikan dana pagi ini sebesar 200 miliar yuan.

"Sehingga aset berisiko terlihat menguat termasuk rupiah," ujar Ariston kepada VOI.

Selain itu, lanjut dia, yield obligasi AS tenor 10 tahun kembali turun ke kisaran 1,58 persen yang bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS dan mungkin bisa mendorong penguatan rupiah terhadap dollar AS.

"Tapi virus corona kelihatannya masih menjadi kekhawatiran pasar. Apalagi pasar meragukan data yang diumumkan oleh pemerintah China. Hari minggu kemarin, China melaporkan penambahan jumlah kasus dan kematian baru akibat virus corona yang jumlahnya sama dengan mendekati kenaikan sebelumnya dengan metode baru," jelasnya.

Ia menjelaskan, Jumat malam bandara Heathrow Inggris melakukan penahanan terhadap delapan pesawat karena kecurigaan adanya penumpang yang terkena virus corona.

"Kekhawatiran ini masih bisa menekan turun aset berisiko hari ini termasuk rupiah. Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp13.670-13.720 per dolar AS hari ini," ujar dia.

Penguatan rupiah pagi ini, sejalan dengan mayoritas mata uang di kawasan. Baht Thailand menjadi mata uang dengan penguatan tertinggi setelah naik 0,13 persen terhadap dolar AS. Mengikuti, dolar Taiwan yang terangkat 0,07 persen.

Kemudian, dolar Singapura dan won Korea yang sama-sama naik 0,05 persen. Dolar Hong Kong pun berhasil naik tipis 0,01 persen.

Sementara itu, peso Filipina menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di hadapan dolar AS setelah melemah 0,24 persen. Disusul ringgit Malaysia dan yen Jepang yang masing-masing melemah 0,04 persen dan 0,03 persen.