Pilot Susi Air Masih Ditahan KKB Papua, Mahfud MD: Internasional Tak Boleh Campur Tangan
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhuman) Mahfud MD menegaskan dunia internasional tidak boleh campur tangan dalam upaya membebaskan Pilot Susi Air yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Menurut Mahfud, hal itu sudah menjadi kebijakan Pemerintah Indonesia yang tidak akan melibatkan negara lain atas permasalahan internal yang diyakini bisa diselesaikan sendiri.
"Apa pun taruhannya tidak boleh masuk dunia internasional ke situ," katanya saat menyampaikan arahan dalam Rapat Koordinasi Nasional Terkait Pemilu 2024 Bersama Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo di Jakarta, Senin 29 Mei, disitat Antara.
Mahfud menambahkan, apabila dunia internasional diberi izin untuk terlibat dalam operasi pembebasan pilot Susi Air dikhawatirkan akan merembet ke berbagai persoalan domestik lainnya.
"Dengan demikian, kita tolak setiap upaya campur tangan internasional yang disodorkan LSM internasional, kita ndak (mau)," ujarnya.
Baca juga:
- Seperti Zaman Anies, BPK Masih Temukan Kelebihan Bayar dan Dana KJP Mengendap Pemprov DKI Era Heru Budi
- Geger Putusan MK Disebut Setujui Pemilu Proporsional Tertutup, Kapolri: Kalau Ada Pidana, Kita Ambil Langkah Lanjut
- Bersama Rombongan, Sekjen PDIP Jalan Kaki ke Kantor PPP
- KPK Tunggu SK Penambahan Masa Jabatan Firli Bahuri dkk
Penyanderaan pilot Susi Air asal Selandia Baru Philip Mark Mehrtens tersebut menjadi salah satu isu faktual di kawasan Papua yang menjadi tantangan tersendiri bagi TNI-Polri dalam upaya melakukan pengamanan untuk Pemilu 2024.
Selain penyanderaan tersebut, Mahfud menyoroti masih banyaknya pembunuhan warga sipil, gangguan keamanan di berbagai titik, termasuk fasilitas bandara dan kantor pemerintah, serta pemekaran daerah yang menghasilkan pembentukan sedikitnya empat daerah otonomi baru (DOB) tingkat provinsi di Papua.
Sebagai informasi, Pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru Philip Mark Mehrtens disandera KKB di bawah Pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga.
Upaya pencarian yang dilakukan sejak itu bahkan telah memakan korban lima prajurit TNI gugur dalam insiden serangan yang dilakukan oleh KKB di Mugi-man pada 15 April 2023.