Nelayan Kembali Melaut Setelah 3 Pekan Pantai Kampung Melayu Tercemar Limbah
BATAM - Nelayan di Pantai Kampung Melayu Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), kembali melaut pasca-pantai tersebut tercemar limbah selama tiga pekan.
Ketua Forum Kelompok Usaha Bersama (FKUB) Batu Besar Bersatu Muhammad Idris mengatakan, para nelayan sudah mulai melaut sejak sepekan terakhir meskipun masih ada limbah hitam yang tersisa sedikit.
Ia menjelaskan hasil dari tangkapan para nelayan saat ini tidak sama dengan sebelumnya. Kali ini penghasilan nelayan di pantai tersebut turun sekitar 40 persen.
"Masyarakat sudah ada juga yang melaut mulai minggu yang lalu. Di sini nelayan tradisional," kata dia di Batam, Antara, Senin, 29 Mei.
Ia menyampaikan sebagian besar limbah hitam sudah hilang, tetapi masih ada sisa minyak di permukaan air dan bibir pantai yang cukup sulit dihilangkan.
"Sudah sebagian besar hilang. Kemarin ada bersih-bersih bersama lanjutan karena masih ada minyak-minyak. Hasilnya sedikit membaik," ujarnya.
Sebelumnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam bergotong royong membersihkan sisa limbah minyak hitam atau limbah B3 di Pantai Melayu, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepri, Sabtu.
Dari kegiatan gotong royong itu berhasil mengumpulkan tujuh ton limbah minyak hitam yang bercampur dengan pasir dan lumpur.
Baca juga:
- Dugaan Pelanggaran Etik Pemberhentian Brigjen Endar Tinggal Tunggu Naik Persidangan
- KPK Pastikan Penetapan Tersangka Sekretaris MA Hasbi Hasan Seuai Aturan
- Mekopolhukam Bentuk Tim Percepatan Reformasi Hukum untuk Menangani Karut-marut Hukum di Indonesia
- Polisi Temukan Bukti Digital Kasus Dugaan Pencabulan Mario Dandy
Kegiatan bersih-bersih di sepanjang 70 meter dari 300 meter pesisir pantai yang tercemar itu melibatkan kurang lebih 60 orang.