5 Penyebab Pasangan Mengalami Jarak Emosional
YOGYAKARTA – Merasa terputus secara emosional dari pasangan, disebut dengan mengalami jarak emosional. Ini merupakan fakta yang umum dialami dalam setiap hubungan. Perkembangan kondisi ini menciptakan jurang pemisah yagn signifikan antara satu orang dengan pasangannya.
Ada banyak faktor penyebabnya, baik dari pasangan Anda ataupun dari Anda. Untuk itu, perlu mengidentifikasi alasan sehingga dapat diatasi secara tepat sesuai penyebabnya. Berikut, penyebab Anda dan pasangan mengalami jarak emosional.
1. Pasangan Anda membutuhkan waktu sendirian
Banyak pasangan hanya memiliki waktu sedikit atau bahkan tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri. Beberapa orang mencoba mendapatkan waktu menyendiri dengan terbenam dalam situasi tertentu. Misalnya mengisi waktu mengakses gawai, melihat televisi, atau gaming. Jika Anda menduga ini masalah yang membuat Anda berjarak dengan pasangan, saran psikolog berlisensi Guy Winch, Ph.D., tanyakan pada pasangan Anda apakah ia membutuhkan waktu sendirian. Yang terbaik, Anda dan pasangan perlu membuat kesepakatan timbal balik dengan mengatur waktu untuk sendiri juga.
2. Stres, tertekan, atau depresi
Orang sering menanggapi tingkat stres dan tekanan emosional yang tinggi dengan menarik diri. Jika ada penyebab stres yang jelas, tanyakan bagaimana perasaan pasangan Anda dan diskusikan cara yang dibutuhkan untuk mengurangi atau mengelola stres. Jika menurut Anda pasangan mengalami depresi, sarankan secara lembut agar mereka berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental.
3. Kehilangan perasaan cinta
Apabila pasangan Anda tidak menginvestasikan waktu dan tenaga untuk hubungan seperti dulu, atur waktu untuk berbicara. Pasangan mungkin kurang komunikatif agar tidak melukai perasaan Anda. Tetapi, penting untuk saling terbuka dan berbicara tentang bagaimana perasaan mereka tentang hubungan yang disepakati berdua. Mungkin perlu sejumlah hal yang perlu diubah agar merasa lebih tehubung secara emosional. Jika tampaknya saling terbuka tak menemukan jalan, ada kalanya memerlukan terapi pasangan untuk sama-sama memperbaiki hubungan.
4. Siklus mengejar dan menghindari
Pasangan merasa terlalu membutuhkan, bisa membuat langkah mundur. Ini mungkin membuat Anda merasa khawatir, ditolak, atau ditinggalkan. Tetapi, Anda perlu memberikan jeda waktu untuk pasangan Anda. Mundurlah sementara dan seminggu kemudian bisa mengungkapkan bahwa Anda membutuhkan pasangan Anda untuk menjadi mitra dalam hubungan. Apabila pasangan merespons secara positif, maka Anda telah tahu cara memutus siklus mengejar dan menghindari untuk menjadi lebih hangat.
Baca juga:
5. Siklus kritik dan penarikan diri
Merasakan jaran emosional dari pasangan Anda bisa sangat menyakitkan. Anda mungkin merespons dengan menjadi lebih kritis atau kesal. Ini bisa membuat pasangan Anda menarik diri karena takut setiap upaya untuk berinteraksi atau terlibat akan membuka pintu bagi Anda mengkritik lebih banyak. Untuk memutus siklus ini, pastikan skala komunikasi 80-20. Skala 80 untuk berkomunikasi secara netral dan 20 persen mengungkapkan sisi negatif tetapi harus terarah.
Itulah lima penyebab Anda dan pasangan mengalami jarak emosional. Anda bisa berkonsultasi pada orang terdekat atau pada profesional jika situasi semakin menekan.