Indonesia Pimpin ASEAN Lobi Perdagangan Bebas dengan Kanada
JAKARTA – Pemerintah Indonesia mengambil inisiatif untuk memimpin pembicaraan perdagangan bebas antara ASEAN dengan Kanada.
Kepala Pusat Kebijakan Regional Bilateral, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Nella Sri Hendriyetty mengungkapkan bahwa hal ini merupakan peran strategis RI dalam Keketuaan ASEAN 2023.
“Pertemuan yang diselenggarakan merupakan langkah penting bagi Indonesia sebagai negara anggota ASEAN dalam rangka perluasan akses pasar barang dan jasa, meningkatkan daya saing, dan semakin mengintegrasikan Indonesia ke dalam global dan regional value chain,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat, 26 Mei.
Menurut Nella, kondisi perekonomian global masih terus dihadapkan dengan berbagai tantangan baru. Kata dia, setelah terlepas dari efek berkelanjutan pandemi COVID-19, pecahnya konflik geopolitik, hingga kenaikan harga komoditas pangan dan energi, kini dunia global harus menghadapi tantangan baru, yaitu ancaman perlambatan ekonomi global.
“Sebagai upaya menghadapi perlambatan ekonomi global yang tengah terjadi, Kawasan ASEAN terus memperkuat kerja sama terutama di bidang perekonomian. Hal ini terbukti efektif mengingat perekonomian kawasan ini mampu tumbuh di atas 5 persen pada tahun 2022 lalu,” tuturnya.
Nella menambahkan, pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan negara-negara ASEAN dan Kanada dengan mengusung tema Plenary and Caucus Meeting The ASEAN-Canada Free Trade Agreement (ACAFTA) Sub Working Group on Financial Services.
“Implementasi ACAFTA, sebagai perundingan perdagangan bebas yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, peningkatan investasi, dan peningkatan akses pasar bagi negara-negara anggota ASEAN dan Kanada,” tegasnya.
Baca juga:
Nella menjelaskan, dalam pertemuan ini pembina sektor jasa keuangan dari kedua kawasan mendiskusikan dan berbagi pandangan untuk menyepakati ketentuan-ketentuan perdagangan jasa keuangan yang diharapkan dapat meningkatkan perdagangan dan investasi di sektor jasa keuangan yang memberikan manfaat berimbang bagi seluruh pihak.
Sebagai informasi, Plenary and Caucus Meeting diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap upaya penyelesaian perundingan dan implementasi ACAFTA dan memperkuat kerja sama perdagangan antara ASEAN dan Kanada.
Selain itu, langkah-langkah konkret yang dihasilkan dalam pertemuan ini dapat membuka peluang baru bagi perdagangan dan investasi di sektor keuangan sehingga mendorong terciptanya sumber-sumber pertumbuhan baru di sektor jasa keuangan yang efisien, dan sehat guna mendukung ekonomi Indonesia dan negara-negara anggota lain.