JAKARTA – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan pemerintah memprioritaskan penyelesaian Perundingan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement/ICA-CEPA) sesuai target yang disepakati bersama yaitu pada 2024.
Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan mengatakan perundingan ICA-CEPA merupakan salah satu agenda perundingan prioritas Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Mendag Zulkifli Hasan pada pertemuan bilateral dengan Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng yang berlangsung hari ini, Minggu, 20 Agustus di sela Pertemuan Tingkat Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 (the 55th ASEAN Economic Minister’s Meeting) di Semarang, Jawa Tengah.
“Indonesia mengharapkan penyelesaian Perundingan ICA-CEPA pada 2024 sesuai target yang disepakati bersama. Percepatan penyelesaian ICA-CEPA menjadi salah satu capaian yang akan disampaikan pada Pertemuan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Justin Trudeau di sela- sela KTT ASEAN bulan September 2023,” katanya dalam keterangan resmi, Minggu, 20 Agustus.
Zulhas mengatakan komunikasi pemerintah dibantu pelaku usaha sangat penting untuk menyelesaikan isu-isu yang tertunda dalam perundingan.
BACA JUGA:
Selain itu, Zulhas juga menyampaikan harapannya agar ASEAN-Canada FTA (ACAFTA) dapat diselesaikan sesuai target di 2025 dan kedua pihak agar dapat menerima rekomendasi dari Tim Perunding
Sementara itu, Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng menyampaikan bahwa dalam Indo-Pacific Strategy, Indonesia adalah negara penting bagi Kanada.
Kanada, sambung Mary, juga mengharapkan perundingan ASEAN-Canada FTA (ACAFTA) dapat segera diselesaikan sehingga mendorong peningkatan investasi bagi Indonesia dan Kanada.
Sekadar informasi, pada Januari-Juni 2023 tercatat sebesar 1,83 miliar dolar AS total perdagangan Indonesia-Kanada. Sedangkan pada 2022, total perdagangan kedua negara mencapai 4,27 miliar dolar AS dengan ekspor Indonesia ke Kanada sebesar 1,27 miliar dolar AS dan ekspor Indonesia dari Kanada sebesar 3,00 miliar dolar AS.
Produk ekspor utama Indonesia ke Kanada yaitu karet alam, alas kaki kulit, alas kaki bahan kain, pakaian (jaket), dan kertas.
Sedangkan impor Indonesia dari Kanada antara lain pupuk mineral, gandum dan meslin, serbuk kayu kimia, kedelai, serta serbuk kayu semi-kimia.