Daftar Negara yang Krisis Populasi, Gairah Seks Menurun Drastis

YOGYAKARTA - Pada tahun 2045 diprediksi bakal terjadi penurunan populasi penduduk di Indonesia. Ancaman penurunan populasi juga melanda negara-negara lain di Asia dan Eropa, khususnya pada negara maju. Lantas mana saja negara yang krisis populasi?

Penurunan populasi penduduk di negara maju disebabkan oleh resesi seks atau penurunan gairah melakukan hubungan seksual. Lantaran gairah seks masyarakatnya menurun, maka tingkat kelahiran pun juga berkurang. Kondisi inilah yang dapat membuat sebuah negara mengalami krisis populasi.

Daftar Negara yang Krisis Populasi

Sejumlah negara di Eropa dan Asia terbukti sudah mengalami penurunan jumlah penduduk selama dekade terakhir. Semua negara-negara yang populasinya menurun punya kasus yang sama, yaitu tingkat kesuburannya rendah. Terjadinya resesi seks membuat aktivitas seksual masyarakatnya berkurang sehingga angka kelahiran pun menurun drastis. 

Berikut ini sejumlah negara yang krisis populasi:

Jepang

Kabar negara Jepang mengalami krisis populasi memang sudah santer terdengar. Penurunan populasi di Jepang disebabkan oleh resesi seks. Angka kelahiran di negeri sakura ini menurun drastis, bahkan lebih cepat dari perkiraan. Tingkat kelahiran di Jepang merosot di bawah 800.000 pada tahun 2022. 

Pemerintah Jepang mengatakan bahwa depopulasi di negaranya terjadi dalam delapan tahun lebih awal dari yang diharapkan. Penurunan populasi di Jepang dapat dilihat dari banyaknya sekolah yang tutup. Berdasarkan data pemerintah, ada sekitar 450 sekolah yang tutup setiap tahunnya. 

China

China dikenal sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Namun negara berideologi komunis ini ternyata juga diprediksi mengalami krisis populasi. Tercatat populasi di China turun dari 1,413 miliar pada tahun 2021 menjadi 1,412 miliar pada tahun 2022. Sama seperti Jepang, penyebab menurunnya populasi di China karena terjadinya resesi seks. 

Pemerintah China pun menjalankan sejumlah program untuk mengatasi masalah resesi seks. Pemerintah negeri tirai bambu ini telah menghapus kebijakan satu anak yang diterapkan pada tahun 2016. Pada tahun 2021, pemerintah juga meniadakan aturan batas kelahiran. Sejumlah kampus di China juga memiliki program libur bagi mahasiswanya. Program tersebut bertujuan untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa agar ‘menemukan cinta’ di luar kampus saat liburan. 

Italia

Salah satu negara Eropa yang mengalami krisis populasi adalah Italia. Penyebab turunnya jumlah penduduk di Italia yakni karena adanya resesi seks di negara tersebut. Berdasarkan laporan ISTAT, angka kelahiran di negeri pizza tersebut turun di bawah 400.000 pada tahun 2022. 

Korea Selatan

Korea Selatan juga menjadi negara Asia yang mengalami krisis populasi. Sama dengan kasus-kasus sebelumnya, turunnya angka kelahiran di Korsel menjadi penyebab berkurangnya populasi penduduk. Banyak sekolah di negeri ginseng tersebut yang mulai kesulitan mendapat siswa baru. 

Demikianlah ulasan mengenai negara-negara yang krisis populasi. Turunnya jumlah penduduk di sejumlah negara di atas disebabkan oleh resesi seks atau tingkat kelahiran yang rendah. Sementara penyebab Indonesia diprediksi mengalami krisis populasi bukan karena resesi seks. BKKBN menyebut penyebab menurunnya populasi di Indonesia yakni karena hasil program Keluarga Berencana (KB).

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.