Apa Itu Emas Dinar? Ini Pengertian hingga Untung Rugi Saat jadi Instrumen Investasi
YOGYAKARTA – Tahukah Anda bahwa dalam ajaran agama Islam, emas dinar kerap disinggung sebagai salah satu alat tukar. Meski populer dan dikenal pula di Indonesia, tak semua orang tahu apa itu emas dinar. Untuk menambah pengetahuan, artikel ini akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan emas dinar mulai dari pengertiannya, nilai, hingga manfaatnya.
Apa Itu Emas Dinar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dinar memiliki dua pertian yakni mata uang emas lama dan mata uang di beberapa negara, seperti Aljazair, Bahrain, dan Irak.
Secara umum, emas dinar adalah koin emas murni yang digunakan sebagai alat tukar transaksi perdagangan zaman dulu khususnya di wilayah Timur Tengah. Keberadaan dinar juga memiliki tempat yang istimewa di mata ajaran Islam. Pasalnya, dinar jadi salah satu mata uang yang digunakan pada masa Nabi Muhammad SAW hingga kejayaan emas dan perak sebagai mata uang berakhir dan berganti dengan uang kertas.
Dinar dirham merupakan mata uang umat muslim yang pernah dipakai pada zaman Rasullulah, hingga berakhirnya masa kejayaan islam dengan berakhirnya juga emas dan perak sebagai mata uang. Setelah emas dan perak berakhir sebagai mata uang, maka digantilah dengan uang kertas yang sampai saat ini masih digunakan.
Dikutip dari situs NU Online, dinar memiliki berat 4.25 gram dengan kadar 22 karat atau kemurniannya mencapai 91,74 persen. Menurut pandangan Syekh Yusuf Qaradhawi di dalam Fiqhu al-Zakat, 1 dinar setara dengan 1 mitsqal atau setara dengan 1/7 troy ounce yang berpatokan pada Open Mithqal Standard (OMS).
Sebagai informasi, OMS adalah standar yang digunakan untuk menentukan berat dan ukuran dirham dan dinar modern dengan standar yang digunakan umat Islam di masa Rasullullah.
Kedudukan dinar yang istimewa dalam agama Islam tentu jadi rujukan umat muslim di Indonesia. Bahkan masyarakat bisa mendapatkan dinar untuk berbagai keperluan. Di Indonesia, dinar sempat bisa didapatkan melalui PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. Namun harus diketahui bahwa di Indonesia, dinar tidak bisa digunakan sebagai alat pembayaran namun masyarakat bisa memiliki dinar sebagai koleksi atau sebagai investasi.
Kelebihan dan Kekurangan Dinar
Seperti telah disinggung sebelumnya, dinar digunakan sebagai salah satu sarana investasi bagi sebagian masyarakat. Ada sejumlah keunggulan yang bisa didapatkan dengan investasi dinar yakni sebagai berikut.
- Memiliki standarisasi nilai yang sudah ditentukan oleh lembaga berwenang
- Bentuk lebih estetik sehingga cocok digunakan sebagai koleksi atau hadiah
- Bisa dijual-belikan di beberapa negara selain Indonesia
- Tahan terhadap inflasi
Baca juga:
Meski memiliki beberapa kelebihan, masyarakat juga harus tahu bahwa dinar memiliki kekurangan yakni sebagai berikut.
- Masyarakat perlu tempat penyimpanan yang aman
- Keuntungan akan terasa hanya dalam jangka panjang
- Dikenai pajak oleh negara
- Tidak bisa digunakan sebagai alat tukar
Itulah beberapa informasi terkait apa itu emas dinar. Untuk mendapatkan berita update, kunjungi VOI.ID.