Hasil Autopsi Dokter, Polisi Sebut Kematian Warga Binaan di Batam karena Penyakit di Paru-paru
BATAM - Kepolisian Resor Kota Barelang (Batam, Rempang, Galang) mengungkap penyebab meninggalnya warga binaan berinisial DS di Rumah Tahanan Negara Kelas II A Batam pada Selasa, 2 Mei karena sakit.
"Dari hasil autopsi yang disampaikan oleh dokter yang memeriksa jasad korban menjelaskan bahwa penyebab kematiannya karena ada penyakit di organ paru-paru," kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Budi Hartono saat dihubungi di Batam, Kepulauan Riau, Antara, Jumat, 5 Mei.
Dari hasil autopsi yang disampaikan dokter yang memeriksa jasad korban juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan, yang bersangkutan memang punya riwayat sakit sesak nafas," katanya.
Sementara itu, Kepala Rutan Kelas II A Batam Faizal Gerhani Putra menjelaskan bahwa warga binaan yang merupakan tahanan Pengadilan Negeri Batam itu awalnya diketahui mengalami sesak nafas pada Selasa (2/5) sekitar pukul 10.00 WIB.
Pada saat kejadian, pihaknya juga sempat melakukan tindakan penyelamatan dengan membawa korban ke klinik yang berada di rutan.
"Setelah diperiksa oleh dokter kami, korban diarahkan ke rumah sakit terdekat, yakni RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Embung Fatimah. Tapi, setelah sampai di sana, nyawa korban sudah tidak tertolong," ujarnya.
Pihaknya turut berduka cita atas kejadian tersebut dan kasus itu menjadi pelajaran penting bagi lembaganya untuk lebih memperhatikan apabila ada kejadian serupa.
Baca juga:
- Pria Viral Tenteng Pistol Hingga Aniaya Sopir Taksi Online Gunakan Pelat Nomor Palsu Polri
- Viral Pria Bermobil Pelat Polri Tenteng Senjata Hingga Pukul Sopir, Kapolda Metro Langsung Perintahkan Usut
- Jokowi ke Lampung Besok Lihat Langsung Jalanan Rusak Parah, Ingatkan Pentingnya Infrastruktur
- BMKG Beri Peringatan Dini Karhutla Berpeluang Landa Sebagian NTT
"Yang bersangkutan sudah dimakamkan di Batam dengan disaksikan oleh keluarga, kami juga mendampingi di lokasi," tambahnya.