Kinerjanya Stabil, Harga Saham SIDO Diprediksi Bisa Tembus Rp1.000

JAKARTA - Harga saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) ditutup berada di level Rp810 pada perdagangan Kamis 4 Mei. HP Financials dalam risetnya menargetkan harga saham SIDO bisa menembus Rp1.000 dalam beberapa waktu mendatang.

"Kami mempertahankan SIDO dengan peringkat BELI di TP 1.000 karena stabilisasi bahan baku harga yang akan meningkatkan margin laba bersih SIDO full year 2023 (34,2 persen vs sebelumnya 32,6 persen)," jelas riset HP Financials, dikutip Kamis 4 Mei.

HP Financials menilai, target harga itu mencerminkan cerahnya kinerja produsen Tolak Angin tersebut di kuartal I 2023.

Sido Muncul mencatatkan penjualan sebesar Rp907,30 miliar pada kuartal I 2023. Raihan di tiga bulan awal 2023 ini meningkat 3,04 persen secara year on year (YoY) dibandingkan penjualan SIDO pada kuartal pertama 2022 yakni sebesar Rp880,49 miliar.

Dalam laporan keuangan SIDO, yang dikutip Jumat 28 April, penjualan perseroan pada tiga bulan pertama tahun ini didominasi oleh segmen bisnis jamu herbal dan suplemen sebesar Rp553,26 miliar. Disusul oleh penjualan makanan dan minuman sebesar Rp330,75 miliar dan farmasi sebesar Rp23,29 miliar.

Beban pokok penjualan SIDO mengalami peningkatan 7,07 persen YoY menjadi Rp424,11 miliar pada kuartal I 2023, dibandingkan beban pokok penjualan perusahaan pada kuartal I 2022 sebesar Rp396,11 miliar.

Sebaliknya, beban penjualan dan pemasaran SIDO turun 10,07 persen YoY menjadi Rp76,60 miliar pada kuartal I 2023, dibandingkan beban penjualan dan pemasaran pada kuartal yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp85,18 miliar.

Hingga akhir kuartal pertama 2023, SIDO membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp300,28 miliar. Hasil ini meningkat 1,78 persen YoY dibandingkan laba bersih perusahaan pada kuartal pertama 2022 sebesar Rp295,04 miliar.

Meski pemerintah sempat melakukan pembatasan penjualan obat berbentuk sirup, namun HP Financials menilai kontribusi segmen farmasi kepada penjualan Sido Muncul masih tetap stabil.

"Sempat ada kontroversi disebabkan oleh senyawa molekul EG dan DEG dalam obat sirup, dan itu menangguhkan penjualan beberapa produk SIDO di segmen farmasi, yang memangkas setengah pendapatan. Namun, segmen farmasi di kuartal I 2023 berkontribusi secara historis stabil antara 3-5 persen." jelas riset HP Financials.