Kapolri Pastikan Antisipasi Bencana Selama KTT ASEAN di Labuan Bajo
JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan seluruh jajarannya telah menyiapkan langkah atau antisipasi terkait potensi terjadinya bencana alam yang tidak bisa diprediksi selama perhelatan KTT Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), 9-11 Mei 2023.
"Kami tadi cek terkait dengan bagaimana posko command center bisa memonitor apabila terjadi situasi bencana, kemudian kondisi cuaca, kondisi gelombang dan alarm apabila terjadi gempa, dan sebagainya,” kata Sigit, dalam keterangan tertulis usai mengecek kesiapan 91 command center Labuan Bajo dilansir ANTARA, Rabu, 3 Mei.
Menurut Kapolri, segala persiapan dalam mengantisipasi bencana serta upaya evakuasi bila terjadi keadaan kontijensi telah disiapkan berdasarkan hasil pengecekan yang dilakukannya.
Sigit juga memastikan semua langkah-langkah kontijensi itu terawasi melalui command center Labuan Bajo sebagai pusat kendali operasi seluruh aktivitas dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
"Semua bisa kami monitor, sehingga pada saat ini kami melakukan langkah dari mulai normal, kontijensi sampai kami harus melakukan escape (evakuasi) semua terawasi dan bisa terpantau, serta bisa kami kendalikan," tuturnya.
Baca juga:
- BPJS Pastikan Pemerintah Tetap Biayai Pengobatan Pasien COVID-19
- Cak Imin Soal Koalisi Usai Bertemu AHY: Masing-masing Berikhtiar, Takdir di Tangan Tuhan
- Jokowi Ingin Pilpres 2024 Sejuk Bergembira, Prabowo: Siapa pun yang Dipilih Rakyat Kita Harus Dukung
- AHY: Indonesia Jangan Lagi Jadi Ladang Benturan Kelompok Identitas, Berbahaya
Sebelumnya, Asisten Operasi Kapolri (Asops) Irjen Agung Setya Imam Effendy menyebut, Polri bersama pemangku kepentingan terkait, dalam hal ini TNI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memiliki standar prosedur operasi (SOP) dalam menghadapi kejadian bencana pada saat KTT ASEAN 2023 berlangsung.
Salah satunya penanganan evakuasi baik terhadap VVIP, VIP maupun delegasi lain yang mengalami bencana alam seperti banjir dan lainnya. Penanganan evakuasi akan dilaksanakan oleh Paspampres, TNI, Polri serta BNPB, dengan berdasarkan prosedur penanganan bencana alam yang telah disepakati bersama.
"Selain itu, Polri juga menyiapkan peralatan SAR seperti perahu karet, helikopter, serta personel-personel yang memiliki kemampuan SAR dalam pelaksanaan pengamanan nantinya," tutur Agung.
Polri mengerahkan 2.627 personel pengamanan yang berasal dari Mabes Polri sebanyak 947 personel, Polda NTT 1.660 personel dan Polda NTB 20 personel yang terlibat dalam Operasi Komodo 2023.