Polisi Selidiki Dugaan Aliran Sesat Terkait Pengakuan Mustopa Sebagai Wakil Nabi
JAKARTA - Polisi bakal melibatkan Ahli Sosiologi dan tim Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) untuk melakukan pendalaman terkait pengakuan pelaku penembakan kantor MUI di Jakarta Pusat sebagai wakil Nabi.
Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi menjelaskan tujuannya melibatkan ahli sosiologi. Guna mengetahui apakah termasuk aliran yang dilakukan pelaku termasuk menyimpang atau tidak.
“Kita lakukan otopsi psikologi metodenya retrospective kita ke belakang, nanti akan ada profiling secara lengkap oleh tim APSIFOR sama tim Jatanras, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” kata Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan di Polsek Menteng, Selasa, 2 Mei.
“Bersama ahli sosiologi agama untuk mengetahui apakah ini merupakan aliran yang menyimpang kemudian apakah ini merupakan sekte dan lain sebagainya. Biar nanti ini yang menjawab sosiologi agama, termasuk MUI Nantinya kita akan adakan rilis termasuk densus, termasuk laporan Forensik dan sebagainya,” sambungnya.
Baca juga:
- Periksa Istri Pelaku, Polisi Sebut Pelaku Penembakan Kantor MUI Miliki Riwayat Jantung dan Asma
- Polda Metro Sebut Pelaku Penembakan Kantor MUI Alami Gangguan Jiwa
- Mustofa, Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pernah Lakukan Kejahatan di Lampung
- Pemuda Muhammadiyah Kecam Aksi Penembakan di Kantor MUI, Minta Polisi Usut Tuntas
Sementara itu, perihal informasi yang menerangkan pelaku mendatangi kantor MUI Jakarta Pusat untuk meminta legalistas, Hengki mengakuinya. Namun, untuk mengetahui lebih jauh, pihaknya masih mendalami.
“Kalau dari yang bersangkutan seperti itu, ya inikan masih awalnya rekan-rekan, kita bersinambungan, belum selesai,” tutupnya.