LEBAK - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak mengajak kaum Muslimin tidak terjerumus ajaran sesat menyusul banyaknya orang yang mengaku Imam Mahdi, Nabi, Rasul hingga Malaikat.
"Kita minta umat Islam jangan sampai percaya terhadap pengakuan itu, karena bisa sesat dan menyesatkan," kata Wakil MUI Kabupaten Lebak KH Ahmad Hudori di Lebak, dilansir dari Antara, Jumat, 24 November.
Hal ini disampaikan Ahmad Hudori menanggapi info viral seorang pria bernama Muhammad Maulana Ishaq yang mengaku kedatangan Rasulullah yang menjadikannya sebagai Imam Mahdi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Masyarakat yang memahami ajaran Islam tentang keberagamaan tentu tidak mempercayai adanya pengakuan tersebut.
Sebab, beberapa hadits Rasul menjelaskan bahwa di akhir zaman itu banyak fitnah dengan mengaku sebagai Imam Mahdi, Nabi, Rasul dan Malaikat.
Oleh karena itu, umat Islam Kabupaten Lebak jangan sampai terjerumus ajaran sesat dan menyesatkan dengan maraknya pengakuan tersebut.
Kaum Muslimin, satu-satunya tetap memegang teguh Al Quran dan Hadits Rasul serta hasil kajian ulama yang mu'tabarah dalam kitab-kitabnya.
Sebetulnya, kata dia, memang benar nanti ada Imam Mahdi yang diutus bersama Nabi Isa dalam rangka menghancurkan Dajjal.
Namun, ada tanda-tanda khusus bagi Imam Mahdi, termasuk dari keturunan Rasulullah SAW, tetapi tidak muncul di wilayah Indonesia dan beberapa hadits menerangkan di Timur Tengah.
Semua orang tentu tidak mudah mengetahui turunnya Imam Al Mahdi dan hampir sama namanya dengan Baginda Rasulullah yaitu Muhammad Bin Abdullah itu Imam Mahdi yang beneran.
Kehadiran Imam Mahdi itu dengan membawa risalah untuk meneruskan jejak Rasulullah SAW dalam rangka membebaskan umat dari segala macam kekufuran, kemurtadan dan kemusyirikan untuk mempersatukan keseluruhan umat.
BACA JUGA:
"Kita tetap waspada dan tidak mempercayai adanya pengakuan Imam Mahdi, Nabi, Rasul dan Malaikat," katanya menjelaskan.