Bantu WNI dari Sudan yang Dievakuasi, Muhammadiyah kerahkan Tim Task Force
JAKARTA - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengerahkan tim Task Force untuk membantu proses evakuasi dan pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak konflik di Sudan yang sebagian telah tiba di Asrama Haji Jakarta.
"WNI yang telah sampai dari bandara langsung mendapatkan layanan tes usap antigen dan mendapatkan intervensi dari tim kesehatan yang juga di bawah Tim Crisis Center Kementerian Sosial RI," ujar salah satu anggota tim Task Force PP Muhammadiyah, Yuli Mumpuni dikutip dari ANTARA, Sabtu, 29 April.
Yuli mengatakan Task Force Muhammadiyah terdiri atas beberapa perwakilan majelis dan lembaga yang ditunjuk oleh PP Muhammadiyah meliputi Lembaga Resiliensi Muhammadiyah, LazisMu, Lembaga Hubungan dan Kerja Sama Internasional (LHKI), dan Majelis Diktilitbang.
Selain itu, Muhammadiyah juga melibatkan Tim Kesehatan RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Tim Kesehatan Pondok Kopi, dan Sakapura.
Dilaporkan sebanyak 385 WNI telah dipulangkan pada kloter pertama dan beberapa diantaranya telah mendapatkan penanganan oleh tim Task Force Muhammadiyah dan RSI Jakarta Cempaka Putih.
Ia mengatakan tim Task Force Muhammadiyah bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Kemenko PMK dalam melakukan penanganan berupa pendampingan psikososial, pelayanan kesehatan, manajemen data dan informasi serta asesmen.
"Tim Task Force Muhammadiyah sudah dibentuk untuk merespons kebutuhan dengan perhatian khusus kita kepada adik-adik yang sekolah di Sudan," kata dia.
Hingga saat ini, tim Task Force masih terus menunggu WNI lainnya yang sudah dalam perjalanan pulang sembari melakukan intervensi pada anak-anak dan ibu hamil.
"Tim Kesehatan yang telah dikerahkan bekerja secara bergantian dan dipastikan kebutuhan logistik akan mencukupi hingga 2 Mei nanti," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan evakuasi dan pemulangan WNI dari Sudan ke Indonesia dilakukan secara estafet dan bertahap.
Baca juga:
- Dirut PT Waskita Karya Destiawan Soewardjono Jadi Tersangka Dugaan Korupsi
- Jasa Marga Terapkan ITS untuk Rekayasa Lalu Lintas Mudik dan Balik Lebaran 2023
- Airlangga Hartarto dan SBY Bersilaturahim di Puri Cikeas untuk Bahas Isu Kebangsaan dan Pilpres 2024
- ASDP Tingkatkan Kesiagaan Jelang Puncak Arus Balik Gelombang Kedua
Dari 897 WNI yang dievakuasi pemerintah ke Indonesia, 385 WNI telah tiba di Indonesia, Jumat pagi pukul 05.46 WIB. Rombongan pertama yang dipulangkan itu terdiri atas 248 perempuan, 137 laki-laki, dan 43 anak-anak.
Rombongan kedua bakal dipulangkan dari Jeddah ke Indonesia pada 29 April, dan dijadwalkan tiba di Tanah Air pada 30 April 2023. Rombongan terakhir, yang menjadi penutup evakuasi, akan pulang ke Indonesia dari Jeddah pada 30 April.
"Per saat ini tinggal 111 WNI yang masih di Port Sudan. Hari ini mereka akan diterbangkan ke Jeddah dengan pesawat TNI AU," kata Menteri Luar Negeri RI.
Retno menjelaskan evakuasi WNI dari Sudan ke Indonesia berlangsung secara estafet, karena merespons situasi di lapangan yang cair dan dinamis.