Soal Gabung Koalisi Besar, PPP Sebut KIB Tunggu Langkah PDIP Pascalebaran

JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP PPP Amir Uskara menyambut baik rencana PDI Perjuangan yang akan membuka pertemuan atau komunikasi terkait koalisi dengan partai lain setelah Lebaran 2023.

Menurutnya, langkah PDIP tersebut akan menjadi pertimbangan bagi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk memutuskan bergabung di koalisi besar.

"Tentu itu salah satu pertimbangan kita untuk memutuskan ya, kita juga akan melihat kapan KIB akan memutuskan," ujar Amir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Kamis, 13 April.

PPP, kata Amir, sengaja menunggu langkah PDIP karena koalisinya juga ingin melihat siapa lawan politik yang akan berlaga pada pilpres mendatang.

"Namanya koalisi, kita mau menang. Artinya kan kita lihat dulu siapa yang akan jadi lawan tanding, gitu," ungkapnya.

Oleh karena itu, Amir menilai, tidak menutup kemungkinan KIB akan bergabung dengan PDIP untuk membentuk koalisi besar. Meskipun, kata dia, saat ini dinamika politik masih sangat cair.

"Yang namanya politik semua bisa terjadi ya, dinamikanya pasti tinggi. Saya kira di beberapa kesempatan disampaikan kyai Maruf kemarin kan 5 jam sebelum penetapan, kemudian tiba-tiba masuk, dia tidak pernah dibicarakan sebelumnya. Artinya, siapa tahu yang seperti itu kembali terjadi kan," pungkasnya.

Sebelumnya, PDIP berencana membuka pertemuan atau komunikasi secara terbuka terkait koalisi dengan partai lain setelah Lebaran 2023. Sejauh ini komunikasi secara intensif antar partai telah dilakukan dengan Gerindra, Golkar, dan PAN secara tertutup.

Hal itu dikatakan Ketua DPP PDIP Said Abdullah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 13 April. Ia memperkirakan, tidak akan lama lagi PDIP akan mengumumkan kerjasama dengan berkoalisi dengan parpol lain.

Kata dia, pertemuan-pertemuan itu nantinya akan digelar setelah Lebaran 2023. Sebab, lanjut Said, saat ini anggota partai lebih banyak berfokus ibadah pada bulan puasa ini.

"InsyaAllah, yang lebih baik memang sesudah Ramadan, sesudah lebaran. Karena suasana lebaran masa sih akan diisi hiruk pikuk politik terus?," ucapnya.

"Toh akhirnya bertemunya para ketum dari satu ketum ke ketum yang lain itu kan substansinya di publik, seharusnya diletakan pada apa sih yang membuat kebutuhan bangsa ini untuk kerja sama politik diantara parpol," sambung Said.

Lebih jauh, kata dia, sejauh ini komunikasi intensif sering dilakukan secara tertutup dengan beberapa partai seperti Gerindra, Golkar atau PAN dan termasuk membahas terjadinya koalisi besar dalam Pemilu 2024.  

"Setahu saya pembicaraan mbak Puan sama bapak Prabowo sangat intensif boleh dikonfirmasi sama pak prabowo," ujarnya.

Selain dengan Prabowo, Said menyebut pembicaraan Puan dengan Ketum Golkar Airlangga dan PAN juga sangat intensif.

"Boleh di cek ke pak Airlangga juga, dengan ketum PAN bang Zul semuanya kami komunikasi intensif banget karena bagi PDIP membentuk kerja sama politik diantara parpol pemerintahan pak Jokowi akan jauh lebih bermakna untuk  bangsa ke depan," ungkap Said.