Karina Suwandi Les Bahasa Jawa 2 Bulan untuk Maksimalkan Perannya di Film Sewu Dino

JAKARTA - Karina Suwandi turut memerankan film horor terbaru produksi MD Pictures, Sewu Dino. Dalam film garapan sutradara Kimo Stamboel itu, sang aktris memerankan karakter antagonis bernama Karsa Atmojo.

Berperan sebagai Mbah Karsa Atmojo, Karina mengaku mempersiapkan banyak hal sebelum syuting. Persiapan bahasa adalah salah satu yang paling intens yang harus dijalani adik dari Ivanka Suwandi itu.

Untuk mempersiapkan peran Mbah Karsa Atmojo yang banyak berdialog dengan bahasa Jawa, Karina memanggil seseorang yang dianggap mampu mengajarinya bertutur bahasa Jawa.

"Kita dua bulan itu full belajar untuk coaching bahasa Jawa aja, terus saya ambil privat coach. Saya ambil private coach gitu dengan Mas Susilo Badar untuk peran ini, karena ini agak berbeda," ungkap Karina Suwandi di Senayan Park, Jakarta Pusat pada Rabu, 12 April.

Meski sudah mencoba semaksimal mungkin belajar bahada Jawa, Karina tahu dialog yang dihadirkannya tidak sesempurna apa yang dibayangkan. Ia pun menyatakan kesediannya jika harus dikoreksi.

"Tapi, saya udah siap sih kalau misalkan orang orang Jawa atau bapak saya yang di atas sana ngetawain saya berbahasa Jawa," katanya.

Lebih lanjut bicata mengenai karakternya, aktris 49 tahun itu menyebut peran yang ia mainkan adalah sosok unik yang memiliki dua sisi. Ia mengaku mendapat banyak bantuan untuk bisa menghadirkan keseraman dari karakternya kepada penonton.

"Di satu sisi, dia rentan karena harus menahan semua kiriman itu. Tapi, di satu sisi dia juga adalah sosok yang kuat secara psikologis dan spiritual. Jadi, saya perlu bantuan," ujar Karina.

Bicara mengenai jalan cerita yang dihadirkan Sewu Dino, Karina yang mengaku bukan pecinta horor merasa terhanyut dengan kisah yang didasarkan pada thread dari SimpleMan itu.

“Waktu awalnya dapet film ini, saya kan bukan pembaca horor ya, terus saya agak takut juga. Terus saya baca, hanyut sih sama ceritanya. Saya rasa SimpleMan nulis cerita luar biasa, bisa membuat pembacanya hanyut," pungkas Karina Suwandi.