3 Tahapan dan Gejala Dehidrasi, Kenali Caranya Mengatasi

YOGYAKARTA – Merasa haus adalah tanda dehidrasi yang paling jelas. Gejala lainnya dari dehidasi dikenali ketika merasa kelelahan, lesu, pusing, sakit kepala, kram otot, kabut mental, dan jantung berdebar kencang. Sudahkah Anda mengetahui bahwa dehidrasi ada tahapannya? Meski bisa diatasi dengan cara yang tak lain memenuhi kekurangan cairan tubuh, tetapi berikut penjelasan tentang gejala secara spesifik, akibat dehidrasi berat, dan bagaimana mengatasinya.

Dehidrasi dikenali sebagai kondisi bahwa tubuh kekurangan cairan. Selain tanda di atas, mungkin juga mengalami buang air lebih jarang dan warna urin lebih gelap. Dehidrasi juga mengakibatkan kulit kering dan kurang elastis dari biasanya.

Setiap orang mungkin tidak merasakan semua gejalanya. Hanya saja rasa haus serta efeknya pada tubuh bisa dikenali secara jelas. Biasanya gejala yang dialami saat dehidrasi tidak berlangsung lama. Dalam kasus dehidrasi yang sederhana, bisa dengan mengambil air minum dan mencukupkan asupan air. Tetapi kadang-kadang menimbulkan efek tertentu setelahnya, seperti sembelit, kerusakan otot, batu ginjal, kerusakan ginjal, dan kerusakan organ lainnya.

Ilustrasi gejala dehidrasi (Freepik/Azerbaijan_stockers)

Cara paling sederhana untuk mengatasi dehidrasi, adalah dengan menghidrasi tubuh. Baik dengan minum air mineral atau minuman olahraga dengan elektrolit. Bisa juga dengan berpindah ke tempat yagn sejuk atau teduh.

Menurut Alp Arkun, MD., kepala layanan pengobatan darurat di Kaiser Permanente Fontana dan Pusat Medis Ontario, California Selatan, kelelahan, pusing, dan sakit kepala adalah gejala darurat dari dehidrasi. Kalau gejala dehidrasi pada anak, melansir EverydayHealth, Rabu, 12 April, lesu dan lemah yang tiba-tiba mungkin jadi petunjuk tubuh anak kurang cairan. Menurut dokter penyakit dalam Arielle Levitan, MD., anak akan lebih cepat mengalami dehidrasi daripada orang dewasa. Itu karena proporsi air pada tubuh anak-anak lebih tinggi dari total berat daripada orang dewasa.

Tanda-tanda dehidrasi pada bayi, dikenali ketika mulutnya kering, menangis tanpa air mata, tidak buang air kecil atau popok kering setelah lebih dari tiga jam, mata dan pipi cekung, titik lunak cekung di atas tengkorak, dan lekas marah.

Ilustrasi tahapan dehidrasi (Freepik/Cookie_studio)

Dehidrasi dikategorikan menjadi 3 tahapan. Tahapan ringan, disebabkan 5-6 persen cairan tubuh hilang. Biasanya, gejala mulai dirasakan pada tahap ini seperti merasa lelah, pusing, dan sakit kepala. Ketika beraktivitas pun melambat.

Pada tahap kedua, dehidrasi tahap sedang yang mana 7-10 persen cairan tubuh hilang. Tahap ini dikenali dengan menurunnya tekanan darah, kulit kering, denyut nadi lebih cepat dari normal, produksi urin berkurang, dan kulit kendur setelah dicubit.

Pada tahap yang parah, tubuh kehilangan 10 persen cairan dan bisa menyebabkan masalah lebih berat daripada tahap-tahap dehidrasi sebelumnya. Seseorang yang mengalami dehidrasi parah, bisa pingsan, mengalami kejang, dan berisiko menyebabkan kematian. Menurut penjelasan Arkun, begitu cairan tubuh yang hilang mencapai 15 hingga 25 persen, kematian bisa mengancam.

Penting diketahui, tubuh manusia dewasa, 60 persen terdiri dari air. Kalau banyak cairan hilang dan elektrolit tak mencukupi, maka fungsi tubuh tak bekerja normal. Cairan elektrolit yang dibutuhkan tubuh, diantaranya natrium klorida, kalium, kalsium, natrium bikarbonat. Ini berperan dalam menjaga kesehatan sel dan jaringan.

Tubuh mengambil air dari saluran pencernaan. Limbah dan kelebihan cairan dibuang oleh ginjal dan dikeluarkan sebagai urin. Nah, kalau tubuh tidak memiliki cukup cairan dapat mengganggu keseimbangan. Efek buruknya, tubuh enggak mampu mengatur suhu dan fungsinya dengan baik.