Dokumen Rahasia AS Bocor, Pejabat Ukraina: Tugas Strategis Tidak Dapat Diubah, Namun Skenario Operasional Terus Disempurnakan

JAKARTA - Ukraina 'dipaksa' untuk mengubah beberapa rencana militernya menjelang serangan balasan yang telah direncanakan karena kebocoran dokumen rahasia Amerika Serikat, menurut CNN pada Hari Senin, mengutip pejabat dekat Presiden Volodymyr Zelensky.

Para pejabat AS sedang berusaha menemukan sumber kebocoran dokumen rahasia yang merinci beragam topik, mulai dari pertahanan udara Ukraina hingga badan mata-mata Israel, Mossad.

Ditanya mengenai laporan CNN, Penasihat Presiden Mykhailo Podolyak mengatakan, rencana strategis Ukraina tidak berubah, namun rencana taktis yang lebih spesifik selalu dapat berubah.

"Ada beberapa tugas strategis, tugas-tugas tersebut tidak dapat diubah," katanya kepada Reuters, seperti dilansir 11 April.

"Namun skenario operasional dan taktis terus disempurnakan, berdasarkan penilaian situasi di medan perang, penyediaan sumber daya, data intelijen mengenai sumber daya musuh, dan sebagainya," terangnya.

"Saat ini tidak mungkin untuk menilai kembali rencana, karena mereka baru saja dikerjakan (sekarang)," tambahnya.

Terpisah, Oleksiy Danilov, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina mengatakan kepada Reuters: "Kami sedang mengerjakan rencana kami sendiri... Pendapat orang-orang yang tidak ada hubungannya dengan hal ini tidak menarik bagi kami... Lingkaran orang-orang yang memiliki informasi sangat terbatas."

Sebelumnya, para pejabat Ukraina mengatakan kepada Reuters pada Hari Jumat, dokumen-dokumen yang diduga bocor tersebut berisi informasi fiktif dan tampak seperti kampanye disinformasi Rusia.

Sementara, beberapa ahli mengatakan, sumber kebocoran itu bisa jadi berasal dari Amerika Serikat.

"Fokusnya sekarang adalah, ini kebocoran dari AS, karena banyak dari dokumen-dokumen itu hanya berada di tangan AS," kata Michael Mulroy, mantan pejabat senior Pentagon dalam sebuah wawancara.

Diberitakan sebelumnya, Otoritas Amerika Serikat tengah bekerja keras melakukan identifikasi dan penelusuran, seiring dengan bocornya dokumen rahasia secara online, dengan rincian mulai dari pertahanan udara Ukraina hingga agen mata-mata Mossad Israel, sementara beberapa ahli mengatakan bahwa sumbernya mungkin orang Amerika.

Para pejabat mengatakan, luasnya topik yang dibahas dalam dokumen-dokumen tersebut, yang menyinggung perang di Ukraina, China, Timur Tengah dan Afrika, menunjukkan bahwa dokumen-dokumen tersebut mungkin telah dibocorkan oleh orang Amerika dan bukan oleh sekutunya.