Kasus COVID-19 Kembali Alami Peningkatan, India Gelar Latihan Nasional Penanggulangan Darurat
JAKARTA - India memulai latihan nasional peningkatan rencana darurat untuk menghadapi potensi gelombang keempat COVID-19 selama dua hari pada Hari Senin, setelah negara itu mengalami peningkatan kasus baru-baru ini.
Para pejabat kesehatan pada Hari Senin melaporkan lebih dari 5.800 kasus COVID-19 dalam 24 jam terakhir, menjadikan jumlah kasus aktif di negara itu sekarang menjadi 35.000 kasus.
New Delhi melaporkan 699 infeksi COVID-19 dan empat kematian dalam 24 jam terakhir. Sebelumnya, kota berpenduduk 22 juta jiwa ini mencatatkan nol kasus pada Bulan Januari.
Sedangkan Maharashtra memiliki 788 kasus baru di mana Mumbai, ibu kota keuangan India, menyumbang 221 kasus, hampir 10 kali lipat lebih banyak dari yang dilaporkan kota ini sebulan yang lalu.
Beberapa negara bagian, termasuk Haryana di bagian utara dan Kerala di bagian selatan, telah mewajibkan penggunaan masker bagi para pelajar, wanita hamil dan orang-orang yang memiliki penyakit-penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup.
Sementara itu, para ahli mengatakan lonjakan kasus kali ini adalah moderat dan kemungkinan merupakan hasil dari varian-varian baru, pelonggaran tindakan pencegahan dan lambatnya pengiriman dosis penguat, tetapi pemerintah tidak mengambil risiko.
Kementerian Kesehatan telah meminta semua rumah sakit swasta dan rumah sakit yang dikelola pemerintah di seluruh negeri untuk melakukan latihan tiruan dan memeriksa tempat tidur oksigen, ventilator, perlengkapan APD, serta peralatan dan layanan perawatan kritis lainnya.
Menteri Kesehatan Mansukh Mandaviya akan mengawasi latihan ini di All India Institute of Medical Science di Jhajjar, Haryana.
Mandaviya melakukan tinjauan situasi minggu lalu, mengatakan bahwa pemerintah akan terus melanjutkan strateginya yaitu "Tes-Lacak-Pengobatan-Vaksinasi" dan "Perilaku yang sesuai dengan COVID".
"Kami menyaksikan lonjakan kasus infeksi meskipun masih ringan. Kami menerima 35 kasus kemarin, tetapi tidak ada yang membutuhkan bantuan ventilator atau oksigen," Dr Nagnath Yemapalle, ahli bedah sipil di Rumah Sakit Distrik di Kota Pune, mengatakan kepada The National News seperti dilansir 10 April.
"Kami sedang melakukan uji coba bangsal COVID dengan 100 tempat tidur. Inspeksi terus dilakukan untuk memeriksa peralatan, tabung oksigen, ventilator, kesiapsiagaan dan memeriksa semua logistik agar siap menghadapi situasi apa pun," paparnya.
Baca juga:
- Pasukan Rusia Tingkatkan Serangan Terhadap Dua Kota Utama Ukraina di Wilayah Timur
- China Gelar Latihan Blokade Udara dan Laut di Sekitar Taiwan, Kerahkan Kapal Induk dan Pengebom Berkemampuan Nuklir
- Israel Bantah Dokumen AS yang Bocor Terkait Keterlibatan Mossad dalam Protes Terhadap Pemerintahan PM Netanyahu
- AS Telusuri Kebocoran Informasi Intelijen yang Sangat Rahasia: Mulai dari Rincian Pertahanan Udara Ukraina hingga Agen Mossad Israel
Diketahui, India mencatat lebih dari 44 juta kasus infeksi dan 530.979 kematian akibat COVID-19, sejak dimulainya pandemi virus corona pada awal tahun 2020.
Negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa ini mengalami salah satu gelombang terburuk pandemi pada April-Mei 2021, dengan jutaan orang terjangkit varian Delta. Setidaknya 240.000 orang diperkirakan meninggal akibat COVID-19 selama gelombang tersebut.
Rumah sakit di seluruh negeri kehabisan tempat dan kekurangan staf, obat-obatan, dan peralatan yang memadai untuk menangani jumlah kasus, termasuk kekurangan tabung oksigen.