KPK Anggap Isu Dinamika Internal Ganggu Upaya Pemberantasan Korupsi

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan pihak lain tak membuat narasi terkait dinamika di internal mereka. Hal semacam ini dianggap mengganggu upaya pemberantasan korupsi.

Pernyataan ini disampaikan Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri menanggapi kabar adanya dinamika di internal akibat pemberhentian Direktur Penyelidikan KPK Brigjen Endar Priantoro ke Polri.

"Kami berharap tidak ada lagi pihak yang membangun narasi kontraproduktif terkait persoalan dimaksud. Karena hal tersebut justru akan mengganggu stabilitas pemberantasan korupsi di Indonesia," kata Ali dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 9 April malam.

Semua pihak diminya menunggu tindak lanjut dari Dewan Pengawas KPK. Apalagi, Ali bilang, saat ini sudah ada laporan terkait polemik pengembalian tersebut.

"Marilah kita serahkan proses tersebut pada mekanisme di Dewas KPK," tegasnya.

Selain itu, masyarakat juga diminta tak terprovokasi dengan narasi tentang KPK yang beredar di media sosial. Termasuk, adanya rekaman suara sejumlah penyelidik dan penyidik yang menyatakan walk-out atau mundur saat beraudiensi dengan pimpinan komisi antirasuah.

Menurut Ali, kegiatan ini memang terjadi pada Selasa, 4 April lalu sebagai upaya meluruskan dinamika di internal. Tapi, dia tak memerinci bagaimana hasilnya.

Ali hanya menyatakan publik harus percaya KPK akan berupaya terus memberantas korupsi.

"Kami akan terus melakukan penguatan soliditas internal dan sinergi dengan seluruh elemen masyarakat agar memastikan pemberantasan korupsi tetap dapat kita lakukan bersama," ujarnya.

Sebelumnya akun anonim di Twitter, @dimdim0783 mengunggah rekaman audiensi penyelidik dan penyidik dari Polri bersama pimpinan komisi antirasuah, termasuk Ketua KPK Firli Bahuri. Dalam utas yang dibuatnya, Firli disebut otoriter karena tak memberikan anak buahnya kesempatan untuk bicara.

"Akhirnya pegawai memutuskan untuk walk out seperti yang telah diberitakan sebelumnya," tulis @dimdim0783.

Ada dua rekaman yang diunggah akun ini. Salah satunya berisi dari perwakilan penyelidik-penyidik dari Polri yang ingin Endar tetap bekerja di KPK.

Hanya saja, permintaan ini tidak dikabulkan Firli sehingga penyelidik-penyidik tersebut memutuskan walk-out dari upaya audiensi.

"Pegawai KPK pun sudah gerah dengan perilaku F. Bagaimana pegawai bisa memberikan respect jika F hanya mau mengurusi apa yang menjadi kepentingannya, pegawai yang berbeda padangan akan disingkirkan," kata @dimdim0783 mengakhiri utasnya.