Israel Serbu Al Aqsa: Palestina Ingatkan Bentrokan Besar, Mesir hingga Arab Saudi Kutuk Penyerangan Jemaah
JAKARTA - Pejabat Palestina menyebut serangan yang dilakukan polisi Israel terhadap jemaah di Masjid Al Aqsa sebagai kejahatan, memperingatkan ancaman bentrokan besar yang bisa ditimbulkan akibat peristiwa tersebut.
"Kami memperingatkan penjajah agar tidak melewati garis merah di tempat-tempat suci, yang akan menyebabkan bentrokan besar," kata Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, melansir The National News 5 April.
Dari luar negeri, kecaman datang dari berbagai negara terhadap tindakan Israel yang menyerbu para jemaah di Masjid Al Aqsa, mengganggu upaya damai yang gencar dilakukan beberapa waktu terakhir
Arab Saudi mengutuk insiden tersebut, yang menurut Kementerian Luar Negerinya telah merusak upaya-upaya perdamaian.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian tersebut "menyatakan kecaman dan penentangan Kerajaan Arab Saudi terhadap penyerbuan terang-terangan terhadap kompleks Masjid Al-Aqsa, praktik-praktik ini merusak upaya perdamaian," melansir Arab News dari Saudi Press Agency.
"Arab Saudi juga menegaskan kembali posisinya dalam mendukung semua upaya, yang bertujuan untuk mengakhiri pendudukan dan mencapai solusi yang adil dan komprehensif untuk perjuangan Palestina," lanjut pernyataan itu.
Penyerbuan yang terjadi pada Bulan Ramadan ini, lanjut kementerian, waktu untuk meningkatkan spiritualitas dan ibadah dalam Islam, melanggar prinsip dan norma internasional.
"Tindakan semacam itu melanggar prinsip-prinsip dan norma-norma internasional mengenai penghormatan terhadap kesucian agama," kritik pernyataan itu.
Sementara itu, Pemerintah Yordania, yang berfungsi sebagai penjaga Masjid Al Aqsa, juga mengutuk penyerbuan tersebut "dengan sangat keras".
Kementerian Luar Negeri Yordania memperingatkan "konsekuensi dari eskalasi berbahaya ini dan meminta Israel bertanggung jawab atas keamanan Masjid Al Aqsa yang diberkati."
Terpisah, Mesir mengutuk "serangan terang-terangan" terhadap para jamaah yang dilakukan oleh polisi Israel.
"Mesir menganggap Israel, kekuatan pendudukan, bertanggung jawab atas eskalasi berbahaya ini yang dapat merusak upaya gencatan senjata yang dilakukan Mesir dengan mitra regional dan internasionalnya," tegas Kementerian Luar Negeri Mesir.
Baca juga:
- Polisi Israel Serbu Kompleks Masjid Al Aqsa, Puluhan Jemaah Dilaporkan Terluka
- Dorong Implementasi Konsensus 5 Poin Soal Myanmar: Indonesia Temui Berbagai Utusan Khusus, Didukung Dewan Keamanan PBB
- 54 Hari Terpisah Setelah Gempa Turki, Ibu dan Bayi Ini Dipertemukan Kembali: Sempat Tes DNA
- Sebut Surat Perintah Penangkapan Presiden Putin Hal Memalukan, Kepala Intel Rusia: ICC Jadi Tempat Pembuangan Sampah Propaganda
Diberitakan sebelumnya, polisi Israel menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem pada Rabu dinihari, menyerang para jamaah dan menembakkan granat setrum ke arah para pemuda Palestina yang telah melemparkan kembang api dan batu.
Beberapa warga Palestina terluka akibat peluru karet yang digunakan oleh polisi Israel, sementara yang lainnya dipukuli dalam serangan sebelum fajar, kata Bulan Sabit Merah Palestina, menambahkan petugas medisnya dicegah untuk mencapai masjid.