Jual Token ARB Tanpa Persetujuan, Arbitrum Dapat Kritikan dari Komunitas Kripto

JAKARTA - Arbitrum Foundation, sebuah organisasi yang membangun solusi scaling Ethereum Layer 2, mendapatkan kritik keras karena menjual 50 juta token ARB tanpa persetujuan komunitas. Akibatnya, nilai ARB turun sebesar 11 persen setelah penjualan dilakukan.

Sementara Arbitrum Foundation menjelaskan bahwa mereka menggunakan hasil penjualan tersebut untuk kepentingan DAO (Decentralized Autonomous Organization). Informasi saja, DAO adalah organisasi yang dijalankan secara otomatis dengan menggunakan teknologi blockchain dalam jaringan kripto. DAO dapat dianggap sebagai sebuah sistem yang mengatur dirinya sendiri, karena keputusan yang diambil dalam organisasi tersebut dibuat melalui mekanisme voting oleh pemegang token DAO.

Kemudian, Arbitrum juga mengungkapkan bahwa mereka meminjam 40 juta token ARB dari total transfer on-chain kepada pemain pasar keuangan. Selain itu, Arbitrum mengonversi sisa 10 juta token ARB menjadi fiat dan mengarahkannya ke biaya operasional.

Arbitrum Foundation mulai menjual token ARB untuk stablecoin sebelum mendapatkan persetujuan dari komunitasnya, yang menyebabkan reaksi negatif. Arbitrum segera mengatasi kekhawatiran yang muncul, termasuk proposal token ARB kontroversial senilai 750 juta (sekitar 1 miliar dolar).

Arbitrum mengungkapkan bahwa mereka menjual 50 juta token ARB dari 750 juta token yang dialokasikan untuk mendanai biaya operasional saat ini. Penerbit token ARB itu juga menyatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk menjual lebih banyak token di masa depan.

Arbitrum Foundation menanggapi beberapa isu sentral yang diangkat oleh DAO dalam skema pengaturan tata kelola terdesentralisasi. Pada masalah bahwa AIP-1 terlalu luas, Arbitrum menyatakan kesediaannya untuk mengikuti saran DAO. Platform pengaturan tata kelola protokol akan memecah AIP menjadi bagian-bagian yang lebih kecil untuk memungkinkan komunitas membahas dan memberikan suara pada bagian-bagian tersebut.

"Salah satu kesalahan dalam menyusun AIP-1 adalah kegagalan untuk mencatat sejak awal bahwa proposal ini dimaksudkan untuk bertindak sebagai ratifikasi dari setup awal DAO dan Foundation yang dibuat untuk melayani DAO," tulis keterangan Arbitrum, dikutip dari CoinSpeaker.

Walaupun ratifikasi Arbitrum Foundation berakhir hari ini, hasil dari proses pengambilan keputusan token sudah terlihat. Sebanyak 70 persen dari komunitas sudah memilih menolak proposal tersebut.

Dalam upaya meningkatkan kualitas produk, Arbitrum menganggap penting untuk memiliki Foundation yang berdaya untuk bertindak demi kepentingan DAO, namun mengakui bahwa mereka perlu meningkatkan komunikasi agar menjadi lebih terbuka dengan komunitas.

Arbitrum menegaskan bahwa persediaan total token ARB sebesar 7,5 persen yang dikirim ke Foundation harus lebih akuntabel. Menurut Arbitrum, token yang dicatat ini akan memiliki masa pengikatan selama 4 tahun dan tidak dapat digunakan untuk memberikan suara.

Arbitrum berharap bahwa dengan meningkatkan transparansi dan mendengarkan masukan dari komunitas, mereka dapat terus membangun produk solusi scaling Ethereum Layer 2 yang terbaik.