Unggul Dipakai Mudik Ribuan Kilometer, Berikut Pengalaman Pemilik Pajero dan Fortuner saat Mudik

JAKARTA - Pajero dan Fortuner adalah dua jenis mobil yang sangat populer di Indonesia, khususnya untuk perjalanan jarak jauh.

Pajero dan Fortuner diketahui unggul saat melintasi medan berat dan jarak yang jauh karena keduanya memiliki beberapa fitur dan spesifikasi yang memungkinkannya untuk menangani tugas-tugas tersebut. 

Secara umum beberapa faktor yang membuat kedua mobil tersebut unggul antara lain:

Kemampuan off-road

Pajero dan Fortuner dirancang dengan kemampuan off-road, dengan memiliki ground clearance yang tinggi dan sistem penggerak dua atau empat roda yang andal. Kedua mobil ini juga dilengkapi dengan mode off-road, yang memungkinkan mereka untuk melewati medan yang sulit dan licin dengan mudah.

Mesin yang kuat

Pajero dan Fortuner dilengkapi dengan mesin yang kuat dan bertenaga tinggi. Mesin tersebut memiliki kapasitas yang besar dan daya tahan yang baik, sehingga dapat menangani medan berat dan jarak yang jauh dengan mudah.

Suspensi yang kuat

Kedua mobil ini juga dilengkapi dengan suspensi yang kuat dan tahan lama, yang memungkinkan mereka untuk menangani medan yang berat dan jarak yang jauh dengan mudah dan nyaman.

Ruang kargo yang luas

Pajero dan Fortuner juga memiliki ruang kargo yang luas, yang memungkinkan mereka untuk membawa barang-barang dan perlengkapan dengan mudah dan aman saat perjalanan jarak jauh.

Teknologi terbaru

Kedua mobil ini dilengkapi dengan teknologi terbaru, seperti sistem navigasi, kamera belakang, dan kontrol iklim, yang membuat perjalanan jarak jauh lebih nyaman dan aman.

(toyota.astra)

Lalu bagaimana dari sisi pemilik Pajero dan Fortuner ketika mobil dibawa mudik jarak jauh?

Dalam perspektif pemilik juga pelaku mudik, kedua jenis mobil yaitu Pajero dan Fortuner memiliki keunggulan yang signifikan. Hal ini terungkap dari hasil wawancara tim VOI dengan dua orang pemilik mobil tersebut. Kebetulan, keduanya memiliki mobil bermesin diesel dengan roda penggerak 4X2 (2WD).

"Mobil pertama saya itu Honda Jazz, beli tahun 2011. Saat beli tidak ada keinginan dibawa mudik. Nah karena tergiur ajakan konvoi teman akhirnya dibawa mudik ke Bukittinggi. Ya, jadi kasihan sama mobilnya, " ungkap Daniel (40) yang berprofesi sebagai Finance Manager sebuah perusahaan swasta di Jakarta.

Daniel pun bercerita dengan belum adanya Tol Lintas Sumatra, mereka melewati jalur Lintas Tengah Sumatra yang lebih banyak dilewati pemudik. Ternyata kondisi jalan banyak berlubang. Perjalanan jadi banyak tersendat apalagi saat hujan lubang pun tidak kelihatan.

"Nah saat itu baru terasa, saya lihat mobil ukuran besar seperti Pajero, Fortuner apalagi Land Cruiser main libas saja. Mobil-mobil besar itu juga berguna saat memotong rombongan truk atau bus jadi kami bisa mengikutinya dari belakang, ya karena tenaganya besar kali ya," ungkapnya kepada VOI, Sabtu, 1 April.

Dari pengalaman ini, ia menyadari bahwa mobil berukuran besar seperti Pajero, Fortuner, dan Land Cruiser memiliki keunggulan dalam menghadapi jalanan dengan kondisi demikian. Karena itu, dua tahun kemudian memutuskan untuk mengganti mobilnya dengan Pajero Sport Dakar 4x2, dan tahun 2022, ia upgrade lagi ke Pajero Sport Dakar 4x2 terbaru.

"Kalau untuk perkotaan seperti Jakarta, manfaat punya Pajero itu tidak begitu terasa. Lain cerita jika dibawa jarak jauh seperti mudik, selain mobilnya tinggi, lampunya juga terang, tenaganya juga bisa diandalkan, apalagi Pajero yang lebih baru" jelasnya.

Lebih lanjut, ia juga merasa pemakaian BBM saat dipakai jarak jauh juga lebih irit.

"Tahun lalu (2022) adalah mudik paling chaos. Jam 8 malam kami sudah kena macet di tol 10 km menjelang naik kapal. Padahal naik kapalnya baru bisa esok hari jam 12 siang. Saya cek BBM hanya berkurang sedikit padahal mesin dan ac nyala terus," bebernya.

Daniel mengklaim jarak dari kediamannya di Jakarta hingga kampung halamannya hampir 1.500 km.

“Lihat di Google Maps segitu. Dengan jarak itu, pengeluaran untuk BBM tidak sampai Rp1 juta. Tapi saat mudik itu banyak juga ketemu pemilik Pajero tujuan lebih jauh seperti Medan, Siantar hingga Banda Aceh,” pungkasnya.

Sementara itu tak jauh berbeda, Pak Afian (60) mengutarakan alasan dia tertarik memiliki Fortuner karena kekuatan mesin dan kenyamanan untuk dipakai berkendara jarak jauh. 

"Berawal coba punya teman jadi ingin punya Fortuner, ternyata nyaman sekali digunakan. Dan untuk mudik terutama ke daerah istri saya di Banyuwangi itu benar nyaman sekali," aku pensiunan pegawai Pertamina ini kepada VOI, Minggu, 2 April.

Dia juga melanjutkan, konsumsi BBM Toyota fortuner diesel lebih irit dibandingkan dengan tipe mesin bensin.

“Untuk New Fortuner lebih kencang dan lebih stabil dari sebelumnya, apalagi dipakai di tol bisa tidak sadar kecepatannya ternyata udah segitu aja, makanya harus sering lihat speedometer kalau tidak bisa bahaya itu,” pesannya.

Nah, kombinasi dari faktor-faktor di atas Pajero dan Fortuner jadi pilihan yang unggul bagi mereka yang mencari mobil mudik yang andal dan dapat menangani medan berat dan jarak yang jauh. 

Namun, perlu diingat bahwa performa mobil juga tergantung pada kemampuan pengemudi untuk mengoperasikannya dengan benar dan aman.