Inflasi Turun! Per Maret 0,8 Persen, Ramadan Tahun Ini Makin Terkendali

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa angka inflasi secara bulanan (month to month) mengalami kenaikan menjadi 0,8 persen di Maret 2023

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan level tersebut lebih tinggi dari Februari 2023 yang sebesar 0,16 persen.

“Penyumbang utama inflasi inflasi bulanan diantaranya adalah komoditas angkutan udara, bensin, beras, cabai rawit, dan rokok kretek filter dengan masing-masing memberi andil sebesar 0,03 persen, 0,03 persen, 0,02 persen, 0,02 persen, dan 0,02 persen,” ujarnya saat menggelar konferensi pers di Jakarta pada Senin, 3 April.

Menurut Pudji, periode Maret 2023 menjadi titik awal kenaikan inflasi bulanan setelah sebelumnya terus melandai. Hal ini sejalan dengan tren musiman jelang Idulfitri. Adapun, angka inflasi Januari 2023 adalah sebesar 0,34 persen, cukup tinggi karena masih dipengaruhi musim libur akhir tahun 2022.

Lebih lanjut, Pudji mengungkapkan beberapa komoditas yang perlu menjadi perhatian pemerintah selama Ramadan antara lain tarif angkutan udara, daging sapi, daging ayam ras, bawang merah, dan telur ayam ras.

Meski demikian, level inflasi pada tahun ini diperkirakan lebih terkendali dibandingkan dengan periode tahun-tahun sebelumnya.

Adapun inflasi secara tahunan atau year on year (yoy) adalah sebesar 4,97 persen atau melandai dari Februari 2023 yang tercatat sebesar 5,47 persen.

“Inflasi di bulan Ramadan tahun ini relatif lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya (kecuali 2020 dan 2021),” tuturnya.