Termasuk ke Anies Baswedan, KAHMI Sulsel Masih Wait and See Soal Sikap di Pilpres 2024
MAKASSAR - Organisasi Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Provinsi Sulawesi Selatan masih melihat dan menunggu perkembangan berkaitan kontestasi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada 14 Februari 2024.
"Saya kira, untuk sementara kita wait and see dulu. Kita lihat toh belum ada capres yang fix. Dan yang ada sekarang ini kan baru wacana-wacana," ujar Presidium KAHMI Sulsel Ni'matullah Erbe di Makassar, dikutip dari Antara, Minggu, 2 April.
Meski demikian, kata Ulla disapa akrab, KAHMI menilai Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan pada Pilpres 2024 merupakan calon yang relatif sudah mempunyai karcis.
"Yang sudah punya karcis yah pak Anies. Kan sudah punya karcis tiga partai, sudah menandatangani akta koalisi dan lebih dari cukup untuk 20 persen," tutur Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel ini.
Sejauh ini, Partai Politik yang mendukung Anies Baswedan masing-masing, Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Koalisi ini telah memenuhi persyaratan parlementary threshold sebesar 20 persen
"Sementara (Bacapres) yang lain kita belum lihat yang mana (memastikan maju)," ungkap Wakil Ketua DPRD Sulsel ini mengungkapkan.
Meskipun ada sinyal dukungan, kata Ullah, pihaknya masih menunggu arahan dari KAHMI Pusat termasuk melihat situasi politik yang terus berkembang sepanjang waktu.
"Karenanya, di kami mungkin akan menunggu dulu situasi, meskipun secara moral, secara psikologis, kami mendukung Anies Baswedan," paparnya.
Baca juga:
- PDIP Bela Heru Budi yang Dikritik PKS Soal Rombak Pejabat DKI Tanpa Libatkan DPRD
- Survei PolMark: Elektabilitas Ganjar 22,8 Persen, Prabowo 17,4 Persen, dan Anies 13,9 Persen
- Heru Budi Rombak Puluhan Pejabat Pemprov DKI, DPRD Nilai untuk Penyesuaian Gaya Kepemimpinan
- Wamenkeu Akui Tak Ada Perbedaan Data Kemenkeu dengan Menko Polhukam, Mahfud MD: Akhirnya Clear, Kan?
Sebelumnya, pengurus KAHMI Sulsel menggelar buka puasa bersama di kediaman Ni'matullah sebagai kegiatan amaliah Ramadan dengan tujuan mempererat silaturahmi, mengingat di tubuh KAHMI terdapat banyak elemen berasal dari akademisi, orang partai politik, pengusaha dan lainnya.