Bantuan Rumah dari Ganjar di Jepara Dipakai untuk Ngaji Anak-anak
JAKARTA - Rumah Muhammad Mahin (39) di Desa Sidigede, Kecamatan Welahan, Jepara selalu ramai anak-anak yang mengaji Al-Qur’an saban sore. Puluhan anak seusia SD itu belajar membaca sekaligus ilmu tajwid-nya.
Muhammad Mahin adalah seorang guru madrasah diniyah di desanya. Pada 2021, ia mendapat bantuan rumah melalui program “Tuku Lemah Oleh Omah” dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Bantuan rumah unggul sistem panel instan (Ruspin) itu, dimanfaatkan menjadi tempat mengajar anak-anak ilmu agama, terutama Al-Qur’an. Baginya, pengabdian menjadi guru mengaji adalah bentuk rasa syukur atas bantuan rumah yang diterimanya.
“Alhamdulillah, saya mendapatkan bantuan rumah dari pemprov atas program Pak Ganjar. Ya, senang dan alhamdulillah,” ujar Mahin, Sabtu 1 April.
Ia bersyukur dengan bantuan yang didapat. Sebab, sejak berkeluarga, hidupnya selalu berpindah-pindah tempat tinggal.
“Sejak saya berkeluarga, hidupnya berpindah-pindah. Ya, ikut orang tua, ya ikut mertua,” paparnya.
Memiliki rumah sendiri memang sudah menjadi impiannya. Namun, persoalan ekonomi menjadi kendala. Tiap hari Mahin adalah guru di madrasah diniyah dan buruh tani dengan pendapatan pas-pasan.
“Kalau sore saya mengajar di madrasah. Dan, habis itu mengajar ngaji di rumah,” tuturnya.
Nah, dengan bekal ilmu agama itu, Mahin memanfaatkan rumahnya untuk menimba ilmu bagi anak-anak di desanya.
“Iya, rumah ini untuk mengaji anak-anak. Sekarang ada sekitar 30 anak yang tiap sore mengaji di sini. Alhamdulillah, selain saya tempati bareng keluarga, rumah ini juga bisa buat mengajar mengaji,” terangnya.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan, program “Tuku Lemah Oleh Omah” menjadi jurus pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah.
Baca juga:
“Ternyata beli tanah dapat rumah menjadi program yang menarik dan diminati warga. Maka kita coba menyelesaikan beberapa backlog yang ada, terkait rumah kebutuhan rakyat,” papar Gubernur.
Program tersebut juga sistem sinergi antarpihak untuk bergotong royong mewujudkan impian warga dalam memiliki hunian pribadi.
“Dan ini modelnya menarik karena bank memberi lebih dulu, jadi bank yang membiayai. Jadi masyarakat nanti kredit ke bank. Ini contoh yang masyarakat bisa manfaatkan, dan mudah-mudahan semakin banyak masyarakat bisa mendapat rumah yang lebih bagus,” imbuhnya.
Sebagai informasi, dari data Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jateng, program bantuan “Tuku Lemah Oleh Omah” mulai dilaksanakan sejak 2020 lalu. Pada 2020 dibangun 200 unit, 2021 ada 186 unit. Dan pada 2022 didirikan 253 unit. Rencananya pada 2023 akan dibangun 615 unit.