Terima Penghargaan di New York, Presiden Tsai Ing-wen: China Sengaja Meningkatkan Ketegangan, Tapi Taiwan Selalu Tenang
JAKARTA - Taiwan tetap tenang dalam menghadapi China yang sengaja meningkatkan ketegangan, kata Presiden Tsai Ing-wen dalam sebuah acara saat transit di New York, Amerika Serikat, dalam perjalanan ke kawasan Amerika Tengah.
Hadir dalam acara yang diadakan oleh lembaga think tank Hudson Institute, Presiden Tsai mengatakan, kesalahan atas meningkatnya ketegangan ada di tangan China, menurut kutipan komentarnya yang dilaporkan oleh Kantor Berita Pusat Taiwan.
"China dengan sengaja meningkatkan ketegangan, tetapi Taiwan selalu menanggapi dengan hati-hati dan tenang, sehingga dunia dapat melihat bahwa Taiwan adalah pihak yang bertanggung jawab dalam hubungan lintas Selat," demikian kutipan pernyataannya, melansir Reuters 31 Maret.
"Rakyat Taiwan mengharapkan perdamaian, tetapi sejarah memberi tahu kita, cara terbaik untuk menghindari perang adalah dengan membuat diri kita lebih kuat," kata Presiden Tsai pada acara tersebut, di mana ia menerima penghargaan kepemimpinan.
"Selat Taiwan yang tidak stabil akan membawa risiko ekonomi dan keamanan yang serius bagi dunia, dan penting bagi semua negara untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut," tambah Presiden Tsai.
Diketahui, Kedutaan Besar de facto Taiwan di AS mengatakan, semua kegiatan Presiden Tsai Ing-wen di New York tertutup untuk media dan publik.
Presiden Tsai tiba di New York pada Hari Rabu, dengan ia direncanakan kembali singgah di AS saat hendak balik ke Taiwan, tepatnya Los Angeles pekan depan, di mana ia diperkirakan akan bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy.
Ini merupakan kali ketujuh Presiden Tsai transit di Amerika Serikat, sejak ia menjabat pada yahun 2016,
Baca juga:
- Parlemen Turki Ratifikasi Keanggotaan NATO Finlandia, Swedia Masih Harus Menunggu
- Donald Trump Jadi Mantan Presiden AS Pertama Didakwa Secara Pidana, Terkait Penyelidikan Uang Tutup Mulut untuk Bintang Porno
- Presiden Komisi Eropa Sebut UE Harus Kurangi Risiko dalam Hubungan dengan China, Kenapa?
- Gedung Putih Sebut Rusia Mencari Amunisi Tambahan dari Korea Utara untuk Operasi Militer di Ukraina
Sejatinya, Presiden Tsai sedang dalam perjalanan ke Guatemala dan Belize, dua dari beberapa negara yang mengakui Taiwan secara diplomatik. Transit di AS saat ini merupakan kali ketujuh bagi Prsiden Tsai sejak menjabat pada tahun 2016.
Kunjungan ini dilakukan pada saat hubungan AS dengan China berada pada tingkat terburuk yang dilihat oleh beberapa analis, sejak Washington menormalkan hubungan dengan Beijing pada tahun 1979 dan mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taipei.
Beijing mengatakan, Taiwan adalah bagian dari "satu China" dan, sebagai provinsi China, tidak memiliki hak untuk memiliki hubungan antar negara. Taiwan membantah hal ini.