Perusahaan Milik Konglomerat Hary Tanosoedibjo Ini Raup Pendapatan Rp9,06 Triliun di 2022
JAKARTA - Perusahaan milik Konglomerat Hary Tanoesoedibjo PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) mencatatkan penurunan pendapatan dan laba bersih pada 2022.
Dalam laporan keuangan perseroan yang dikutip Senin 27 Maret, MNCN mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 9 persen menjadi Rp9,06 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp10,01 triliun akibat redupnya belanja iklan tradisional sepanjang 2022.
Manajemen Media Nusantara Citra menyebutkan penurunan pendapatan tersebut oleh implementasi Analog Switch Off (ASO) di wilayah Jabodetabek pada kuartal IV 2022, yang mengakibatkan banyak pengiklan menahan pengeluaran pemasaran mereka, terutama pada TV FTA yang mewakili sebagian besar dari pendapatan MNCN sekitar 58 persen pada 2022.
MNCN membukukan pendapatan iklan sebesar Rp7,82 triliun, turun 15 persen secara tahunan dari Rp9,20 miliar di tahun 2021.
"Meskipun terdapat turbulensi pada belanja iklan yang dihadapi oleh media tradisional Perseroan, pertumbuhan iklan digital berhasil menopang penurunan pendapatan iklan MNCN secara keseluruhan," jelas manajemen MNCN.
Meski belanja iklan tradisional mengalami penurunan, MNCN mencatat peningkatan iklan digital sebesar 25,24 persen menjadi Rp2,53 triliun sepanjang 2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2,02 triliun.
Kemudian, beban langsung MNCN tercatat sebesar Rp3,62 triliun. Angka ini turun 8,12 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp3,94 triliun.
Manajemen MNCN menjelaskan penurunan beban ini disebabkan karena peningkatan efisiensi dari dua fasilitas studio, serta dimulainya sebagian produksi konten di Movieland. Selain itu, penurunan beban langsung juga dikarenakan oleh penurunan kesepakatan lisensi pihak ke-3 dengan studio konten asing, yang meningkatkan porsi konten lokal menjadi 90 persen.
Baca juga:
Alhasil, laba bersih MNCN juga terpantau sebesar Rp2,05 triliun atau turun 14,22 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2,39 triliun. EBITDA MNCN pada 2022 tercatat sebesar Rp3,72 triliun, turun 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kemudian, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp2,51 triliun dengan rincian liabilitas jangka pendek sebesar Rp2,05 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp454,35 miliar. Sementara itu ekuitas tercatat sebesar Rp19,90 triliun.
MNCN juga membukukan pertumbuhan aset sebesar 7,42 persen menjadi Rp22,42 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp20,87 triliun.