Penjahat Dunia Maya Ternyata juga Khawatir dengan Keamanan Siber Mereka di Darknet
JAKARTA - Penelitian Kaspersky yang terbaru mengungkapkan bahwa para penjahat dunia maya yang aktif di darknet ternyata juga memperhatikan keamanan siber mereka sendiri, dan tidak ingin menjadi korban dari sesama rekannya.
Pada periode 2020-2022, Kaspersky menemukan banyak penjahat dunia maya di darknet yang menyebutkan layanan Escrow, perantara pihak ketiga yang terlibat dalam kesepakatan untuk mengontrol pemenuhan perjanjian dan mengurangi risiko kecurangan.
Saat menutup transaksi apa pun, seperti membeli database, akun, akses awal perusahaan, dan lain sebagainya, mereka menggunakan layanan perantara agen Escrow, baik berupa manusia atau sistem otomatis, yang dikembangkan untuk mempercepat dan menyederhanakan kesepakatan yang relatif tipikal.
Agen Escrow biasanya bermitra dengan penjahat dunia maya yang ingin menjual atau membeli data, layanan, dan menghasilkan tiga hingga 15 persen dari transaksi. Namun, kesepakatan tersebut masih bisa gagal karena berbagai alasan, termasuk penipuan yang dilakukan oleh Escrow itu sendiri.
“Aktivitas kriminal siber di darknet merajalela, dan berbagai transaksi ilegal sering terjadi. Layanan Escrow bermunculan bersamaan, tetapi aktivitas penipuan yang terkait dengannya juga sering terjadi, sehingga mengganggu ekosistem di darknet," kaya Chris Connell, Managing Director Kaspersky untuk Asia Pasifik dalam keterangan yang diterima di Jakarta.
Lebih lanjut, Chris mengungkapkan bahwa masalah tersebut juga lah yang membuat para penjahat dunia maya yang merupakan biang dari masalah keamanan siber akhirnya ikut mengkhawatirkan masalah keamanan mereka sendiri.
Baca juga:
- Pakar Keamanan Siber Peringatkan Penjahat Kini Mulai Gunakan ChatGPT untuk Membuat Email Phishing
- Bos Kripto Bitzlato Anatoly Legkodymov Diduga Lakukan Pencucian Uang Senilai Rp10,7 triliun
- Pakar Keamanan Kasih Tips Terhindar dari Berbagai Teknik Phishing
- Bill Gates Dukung Kemajuan AI untuk Percepatan Pengembangan Vaksin dan Kesehatan Global
Tim Kaspersky Digital Footprint Intelligence memantau darknet untuk membantu perusahaan melacak diskusi internal para penjahat dunia maya dan jenis aktivitas lainnya untuk mencegah insiden dan memitigasi risiko kebocoran data.
Ahli Kaspersky menemukan jumlah pesan yang menyebutkan penggunaan agen Escrow (atau istilah lain seperti penjamin, atau perantara) berjumlah lebih dari satu juta dari periode Januari 2020 hingga Desember 2022.
“Jumlah pesan yang menyebutkan layanan Escrow melonjak pada paruh kedua tahun 2021, dan bertepatan dengan dinamika aktivitas kejahatan dunia maya di saluran Telegram bayangan pada umumnya. Anggota komunitas darknet semakin banyak bertransisi ke sana karena kompromi beberapa forum web gelap populer di awal tahun 2021," ujar Vera Kholopova, Analis Layanan Keamanan di Kaspersky.
Di sebagian besar tahun 2022, Kaspersky melihat adanya penurunan aktivitas pada sumber daya darknet secara umum. Namun demikian, pada akhir tahun 2022, aktivitas terkait Escrow kembali meningkat.
Terlepas dari pola komunikasi antara penjahat dunia maya di forum dan "etiket web gelap", tidak ada layanan Escrow yang kebal dari kecurangan. Dengan demikian, baik penjual maupun pembeli, serta agen Escrow, dapat melanggar pengaturan kesepakatan, terutama jika menyangkut jumlah yang besar.