Menlu Turki Sebut Swedia Sudah Tahu Keputusan Soal Finlandia, Stockholm Bakal Disetujui Sebelum KTT NATO?
JAKARTA - Turki mungkin akan menyetujui permohonan Swedia untuk menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sebelum KTT aliansi tersebut di Vilnius, Lithuania pada Bulan Juli, tapi tergantung dari Stockholm sendiri, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pada Hari Senin.
"Jumat lalu, saya berbicara dengan menteri luar negeri Swedia. Saya mengatakan kepadanya tentang keputusan tentang Finlandia, sehingga dia mengetahui hal itu dari kami terlebih dahulu," jelas Menlu Cavusoglu, seperti melansir TASS 21 Maret.
"Dia menyatakan harapannya bahwa proses aksesi NATO akan selesai sebelum KTT aliansi, yang saya jawab, 'Itu semua tergantung pada Anda," ungkap Menlu Cavusoglu.
Pekan lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Hari Jumat, Ankara siap untuk meratifikasi aplikasi Finlandia untuk keanggotaan NATO. Protokol yang relevan telah diserahkan kepada parlemen Turki untuk ditinjau. Permohonan Finlandia diperkirakan akan disetujui minggu ini.
Diberitakan sebelumnya, keengganan Turki untuk menyetujui pencalonan Swedia sebagai anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), membuat Stockholm dan Helsinki kemungkinan tidak berbarengan memasuki aliansi, dengan Presiden Finlandia Kamis ini berkunjung ke Turki.
"Tidak tertutup kemungkinan Swedia dan Finlandia akan meratifikasi dengan langkah yang berbeda," kata PM Swedia Ulf Kristersson dalam sebuah konferensi pers, menurut lembaga penyiaran publik SVT, seperti dilansir dari Politico.
Pada Hari Rabu, Ulf Kristersson mengatakan Swedia siap menghadapi kenyataan mungkin tidak akan diterima menjadi anggota secepat Finlandia.
PM Kristersson mengungkapkan, harapannya adalah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan mencabut hak vetonya setelah pemilihan umum di Turki pada Bulan Mei.
"Kami siap menghadapi situasi itu. Tentu saja, kami berharap proses ratifikasi yang cepat setelah pemilihan umum Turki dan kami merasa sangat nyaman dengan semua dukungan yang kami terima dari sekutu NATO lainnya," jelasnya dalam sebuah kunjungan ke Jerman, seperti mengutip The National News.
Baca juga:
- Ukraina Klaim Hancurkan Rudal Jelajah Rusia, Moskow Tuding Serangan Drone Kyiv Lukai Warga Sipil
- Tanggapi Surat Penangkapan Presiden Putin, Komite Investigasi Rusia Buka Kasus Pidana Terhadap Hakim dan Jaksa ICC
- Jet Tempur Sukhoi Su-35 Cegat Pengebom Strategis AS di Laut Baltik, Rusia: Cegah Pelanggaran Perbatasan
- Tandatangani UU Deklasifikasi Informasi Asal-usul COVID-19, Presiden Biden: Kita Perlu Tahu untuk Mencegah Pandemi di Masa Depan
Diketahui, Swedia dan Finlandia mengajukan permohonan keanggotaan NATO tahun lalu, menandatangani pakta yang menyetujui untuk mengeraskan sikap mereka terhadap para pembangkang Kurdi dengan imbalan dukungan dari Turki.
Namun, keberatan Ankara yang terus berlanjut telah menghambat proses tersebut, terutama ditujukan kepada Swedia, terlebih setelah pembakaran sebuah salinan Al-Qur'an di luar kedutaan besar Turki di Stockholm.
Calon anggota NATO harus mendapat persetujuan dari seluruh anggota aliansi yang berjumlah 30 negara. Hingga saat ini, tinggal Turki dan Hongaria, anggota NATO yang belum meratifikasi permohonan keanggotaan Swedia serta Finlandia.