GrausiG Tuangkan Keresahan dalam Anomi
JAKARTA - Grausig menyemburkan album bertajuk Anomi di bawah naungan label dari dua negara yakni Playloud Records (Indonesia) dan Goatlordth Records (Malaysia) pada 17 Maret kemarin. Album kelima dari band yang terbentuk sejak 1989 ini dirilis dalam bentuk CD dan Kaset.
Sang drumer, Denny menjelaskan, proses pengerjaan Anomi berlangsung sejak tahun 2021 sampai 2022.
"Anomi mulai digarap sejak 2021, mulai dari susun materi hingga workshop, sampai pada akhirnya rekaman di 2022. Proses rekaman itu berlangsung dari Maret sampai November," ucap Denny dalam acara peluncuran album Anomi di M Bloc, Jakarta, Jumat malam.
Anomi merupakan sebuah bentuk keresahan yang berisikan berbagai kritikan terhadap orang-orang yang merasa dirinya Tuhan dan berbagai fenomena yang terjadi sehingga dirangkum menjadi delapan trek.
Baca juga:
"Lagu-lagu di sini adalah bentuk keresahan dari kami terhadap hal-hal yang mengerikan. Dan media juga seolah-olah menambah ketakutan yang berlebihan daripada memberikan nutrisi," ujar personel GrausiG lainnya, Adam.
Dengan lirik yang disajikan dengan dua bahasa, yaitu Indonesia dan Inggris dalam album ini, GrausiG menuangkannya dengan cara sarkas dalam setiap baitnya.
Bisa dibilang, Anomi merupakan album terbaik sepanjang perjalanan bermusik GrausiG karena kali ini mereka berhasil mendapatkan sound yang lebih detail.