Butuh Bantuan Banyak Pihak, 2.693 Balita di Hulu Sungai Utara Kalsel Alami Stunting
HULU SUNGAI UTARA - Sebanyak 2.693 anak usia bawah lima tahun (Balita) di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalami gangguan tumbuh kembang atau stunting. Pemerintah setempat pun membutuhkan bantuan dari banyak pihak.
"Dari 3.099 ibu hamil mendapat pendampingan dan 80 balita mendapat bantuan bapak asuh anak stunting," ujar pejabat dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Vivi Suprihatini dikutip ANTARA, Jumat 17 Maret.
Data dari Dinas Kesehatan HSU per Februari 2023 ada 2.693 anak mengalami stunting atau 19, 77 dari total jumlah 13.639 anak yang ditimbang melalui kegiatan posyandu dan lainnya.
Ada 1.454 anak juga mengalami sasting atau mengalami penurunan berat badan hingga total berat badannya jauh di bawah standar kurva pertumbuhan.
Ke-119 balita Stunting dari keluarga kurang mampu telah diverifikasi untuk mendapat bantuan Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).
Sedangkan 80 anak sudah mendapatkan bantuan dari 41 bapak asuh melalui Program BAAS sebesar Rp450.000 perbulan. Sedangkan 39 anak belum mendapatkan bapak asuh.
Vivi juga menyampaikan 3.099 bumil mendapat pendampingan hingga 2022 oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) dari sasaran sebanyak 4338 bumil yang ditetapkan pemerintah untuk Kabupaten. HSU.
Belum lama ini, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten HSU juga menyalurkan bantuan bagi anak Stunting di Kecamatan Babirik melalui Program BAAS.
Paket bantuan diberikan kepada sebanyak 119 anak berupa susu, telur, gula, kacang hijau, beras serta multivitamin yang diharapkan bisa memberikan asupan gizi untuk anak.
"Baznas HSU hanya menganggarkan sekitar Rp45.000 per anak setiap bulannya, di mana tahap pertama di bantu penanganan selama enam bulan kedepan," ujar Wakil Ketua II Baznas HSU, Jahri Saleh.
Baca juga:
Baznas berharap seluruh masyarakat juga ikut terlibat dalam membantu program BAAS ini seperti para pengusaha.
Sementara itu, Pemkab setempat melakukan upaya bantuan dan pencegahan diantaranya melalui Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dan Tim Pendampingan Keluarga.