Lega! Stress Test BI Simpulkan Perbankan Nasional Kuat Hadapi Tutupnya Tiga Bank Besar AS
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) secara tegas menyatakan kondisi perbankan nasional berada dalam kesiapan yang baik menyusul penutupan lembaga jasa keuangan Silicon Valley di Amerika Serikat (AS). Hal tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur BI kepada awak media pekan ini.
“Berbagai kondisi tersebut menopang ketahanan perbankan Indonesia sehingga diperkirakan kinerjanya tidak terdampak langsung oleh dinamika penutupan tiga bank di AS,” ujar dia saat memberi keterangan kepada awak media di Jakarta, dikutip Jumat, 17 Maret.
Menurut Perry, asumsi tersebut didapat berdasarkan simulasi yang telah dilakukan bank sentral dalam beberapa waktu terakhir.
“Hasil stress test Bank Indonesia juga menunjukkan ketahanan perbankan nasional kuat,” tegasnya.
Perry menambahkan, hal lain yang menjadi acuan BI adalah kondisi fundamental perbankan Indonesia yang berada dalam kondisi prima. Indikasi itu tercermin dari permodalan kuat dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio /CAR) sebesar 25,88 persen pada Januari 2023.
“Ketahanan sistem keuangan, khususnya perbankan, tetap terjaga, baik dari sisi permodalan, risiko kredit maupun likuiditas,” tuturnya.
Baca juga:
Lebih lanjut, risiko kredit juga terkendali, tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan /NPL) yang rendah 2,59 persen secara bruto) dan 0,76 persen secara neto di Januari 2023.
Adapun, likuiditas perbankan pada Februari 2023 terjaga didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,18 persen year on year (yoy).
“Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam memitigasi berbagai risiko makroekonomi domestik dan global yang dapat mengganggu ketahanan sistem keuangan,” tutup Perry.
Seperti diketahui, Tiga bank yang selama ini dikenal sebagai pendukung kuat industri uang digital serta pemberi pinjaman utama perusahaan-perusahaan startup ditutup atau diambil alih pemerintah AS menyusul neraca keuangan memburuk dan tidak mampu memenuhi penarikan besar-besaran dari para deposan. Adapun bank tersebut adalah Silion Valley Bank, Silvergate Bank, dan Signature Bank.