Menkes Budi Berharap Seluruh Masyarakat Indonesia Divaksin pada April 2021

JAKARTA - Kementerian Kesehatan memastikan proses vaksinasi akan dilakukan mulai besok. Pada tahap pertama vaksin akan disuntikan kepada seluruh tenaga kesehatan yang ada di Tanah Air, dengan totalnya mencapai 1,48 juta orang.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berujar, vaksinasi tahap pertama memang harus diberikan kepada tenaga kesehatan. Sebab, mereka merupakan yang paling berpeluang besar terpapar virus ketika merawat pasien positif COVID-19.

"Tahapan ini bisa mulai besok Minggu ini, kemudian rolling mudah-mudahan di akhir Februari ini bisa selesai. Di seluruh dunia tahapan ini sama kenapa diberikan ke nakes? Karena kriterianya diberikan ke orang-orang yang berisiko tinggi untuk terpapar," katanya, dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Selasa, 12 Januari.

Setelah tahap pertama selesai, kata Budi, selanjutnya yang akan mendapatkan suntikan vaksin adalah petugas publik. Di mana, petugas publik ini adalah orang yang tugas sehari-harinya bertemu dengan banyak orang.

"Kita akan berikan ke 17,4 juta petugas publik. Nah ini agak berbeda dengan banyak negara lain, karena negara lain ada sebagian besar menaruh lansia dulu baru petugas publik dengan reason yang sama tadi. Bukan alasan ekonomi, bukan alasan politik bukan alasan sosial tapi lebih ke alasan kemanusiaan," tuturnya.

Namun, kata Budi, lansia ditempatkan di urutan 2B. Artinya, kelompok ini baru akan mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 setelah petugas publik selesai divaksinasi. Alasannya, karena ada batasan usianya, yakni hanya mencapai 59 tahun. Target lansia yang akan menerima vaksin sebanyak 21,5 juta orang.

"Di Indonesia kita taruh di 2B, karena memang vaksin yang ada sekarang yang punya Sinovac itu uji klinisnya baru sampai di Indonesia baru sampai usia 59 tahun. Kita harapkan kalau vaksin Pfizer, AstraZeneca datang bulan April itu adalah vaksin yang sudah uji klinisnya digunakan untuk di atas 60 tahun. Jadi kita akan mulai untuk petugas publik dan lansia itu sekitar bulan Maret-April," katanya.

Mentan Wamen I BUMN ini berujar, jika semua tahapan prioritas telah selesai dilaksanakan, maka pemerintah akan mulai melakukan vaksinasi secara massal di akhir bulan April.

"Kalau misalkan selesai diharapkan akhir April atau awal Mei kita bisa melakukan vaksinasi ke seluruh masyarakat. Tahapannya kira-kira seperti itu," jelasnya.