Impor RI Turun jadi 15,9 Miliar Dolar AS, Didominasi Mesin dan Perlengkapan

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa telah terjadi penurunan nilai impor pada Februari 2023 menjadi 15,9 miliar dolar AS.

Deputi Bidang Statistik Distribusi BPS Habibullah mengungkapkan bukuan itu menurun drastis jika dibandingkan dengan Januari 2023 (month to month/mtm) yang sebesar 18,4 miliar dolar AS.

Menurut dia, anjloknya angka impor disumbang oleh sektor nonmigas dan migas. Secara terperinci, impor nonmigas bulan lalu senilai 13,5 miliar dolar AS atau turun 13 persen dari Januari 2023.

“Penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar 2023 adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya,” kata Habibullah kepada awak media, Rabu, 15 Maret.

Sementara untuk impor migas Februari 2023 senilai 2,4 miliar dolar AS atau turun 17,1 persen dibandingkan Januari 2023.

“Penurunan impor migas disebabkan oleh berkurangnya impor minyak mentah dan juga impor hasil minyak,” tutur dia.

Adapun, tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Februari 2023 adalah China sebesar 9,3 miliar dolar AS (32,2 persen), Jepang 2,7 miliar dolar AS (9,5 persen), dan Thailand 1,7 miliar dolar AS (6,1 persen).

Kemudian, impor nonmigas dari ASEAN sebesar 4,9 miliar dolar AS (17,1 persen) dan Uni Eropa sebesar 2 miliar dolar AS (6,9 persen).

“Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–Februari 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada golongan barang modal dan barang konsumsi, namun bahan baku/penolong turun,” kata dia.