Mengenal Cardiophobia, Gangguan Kecemasan yang Sebabkan Takut Terkena Serangan Jantung
YOGYAKARTA – Cardiophobia adalah gangguan kecemasan yang banyak tidak diketahui. Gangguan ini menyebabkan seseorang ketakutan terjadi masalah dengan jantungnya. Lebih spesifik lagi, cardiophibia ialah ketakutan akan serangan jantung yang mana jantung sebagai organ vital.
Rasa takut terhadap apapun, bisa menjadi bola salju yang kian lama membesar dan mengganggu kehidupan sehari-hari. Ketika rasa takut begitu mengganggu, dikenal sebagai fobia atau phobia. Rasa takut yang intens tersebut tak rasional sehingga melibatkan gejala kecemasan dan penghindaran.
Penyebab cardiophobia
Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami cardiophopia. Mungkin pernah menyaksikan seseorang mengalami serangan jantung atau mendapat diagnosa medis berpeluang mengalami serangan jantung. Seperti phobia lainnya, tidak ada pemicu yang jelas dari kondisi tersebut.
Menurut penelitian dilansir PsychCentral, Senin, 13 Maret, seseorang dengan cardiophobia terlalu fokus pada jantungnya selama periode stress sehingga menyebabkan gejala psikosomatis seperti nyeri dada dan jantung berdebar-debar. Dengan kondisi tersebut, seseorang juga dapat melakukan kunjungan berulang ke dokter spesialis penyakit dalam. Meskipun hasil lab atau hasil checkup menyatakan kondisi kesehatan baik-baik saja, seseorang dengan cardiophobia terus takut akan terjadi hal buruk pada jantungnya.
Faktor risiko penderita cardiophobia
Tidak seperti phobia lainnya, cardiophobia tidak dipelajari secara luas. Artinya, seberapa umum gejala dialami tidak ada kalkulasi yang pasti. Namun menurut analisis tahun 2008, cardiophobia dialami ratusan ribu orang di Amerika Serikat. Perlu diketahui bahwa cardiophobia tidak sama dengan hipokondria, atau istilah untuk menyebut gangguan kecemasan.
Gejala cardiophobia
Diagnosa penyakit mental, seperti halnya gangguan kecemasan dan cardiophobia perlu diperiksa secara klinis. Tetapi menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th edition, text revision (DSM-5-TR), cardiophobia termasuk phobia spesifik yang diklasifikasikan sebagai gangguan kecemasan. Gejala yang dialami seseorang dengan cadiophobia, diantaranya sebagai berikut:
- Ketakutan atau kecemasan yang intens tentang objek, situasi, atau aktivitas tertentu.
- Ketakutan atau kecemasan tidak proporsional dengan bahaya yang sebenarnya ditimbulkan.
- Ketakutan atau kecemasan menyebabkan penderitaan yang signifikan secara klinis dan memengaruhi aktivitas sehari-hari.
- Orang dengan cardiophobia melakukan upaya aktif untuk menghindari situasi pemicunya.
Phobia spesifik, pada umumnya menyebabkan serangan panik, episode kecemasan yang tiba-tiba dengan gejala fisik yang intens. Termasuk diantaranya tubuh berkeringan, gemetar, sesak napas, detak jantung cepat, nyeri atau sesak dada, mati rasa atau kesemutan, pusing, dan merasa lemah.
Baca juga:
Karena serangan jantung dan gejala cardiophobia saling tumpang tindih, maka diperlukan pemeriksaan medis. Dengan begitu diagnosa yang pasti akan didapat dan pasien mendapatkan penanganan tepat. Untuk penderita cardiophobia, tak ada pengobatan khusus tetapi beberapa pilihan pengobatan untuk phobia bisa dilakukan seperti terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi ini berfokus mengidentifikasi pola pikir yang tidak membantu dan merusak diri sehingga dapat diganti dengan pola pikir lebih positif.