Jepang Tuan Rumah KTT G7, Akademi Kuliner Hiroshima Hadirkan Okonomiyaki Internasional

JAKARTA - Sebuah akademi kuliner berencana menjadikan pancake "okonomiyaki" terkenal di mancanegara dengan sentuhan baru yang memberi penghormatan, saat Hiroshima, Jepang akan menjadi tuan rumah pertemuan negara-negara maju (G7) pada Mei mendatang.

Burger okonomiyaki ala AS dan yang menampilkan pilihan sosis Jerman dan sauerkraut, adalah salah satu variasi yang diharapkan penyelenggara akan terbukti cukup memikat untuk meyakinkan banjir, seperti melansir Kyodo News 5 Maret.

Okonomiyaki khas Hiroshima terbuat dari pelapisan tepung terigu, kubis, mie yakisoba, daging babi dan bahan lainnya yang dimasak di atas piring besi. Produk jadi kemudian disiram dengan saus dan topping lainnya sesuai pilihan pengunjung.

Salah satu pemimpin dunia sudah dikenal sebagai penggemar okonomiyaki ala Hiroshima yakni ketua KTT tahun ini, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Dengan konstituensinya di prefektur, makanan favorit PM Kishida konon adalah makanan pokok istrinya Yuko.

Pada acara yang diadakan pada akhir Februari, Oconomiyaki Academy di Hiroshima memulai debutnya dengan tujuh variasinya untuk tujuh negara maju, dirancang berdasarkan hasil kuesioner yang diisi oleh responden termasuk penduduk asing dan pelajar internasional di daerah.

Akademi mengatakan, berharap resep, yang telah didistribusikan ke sekitar 250 restoran anggotanya, akan meninggalkan kesan sedemikian rupa pada peserta dari negara-negara yang berpartisipasi, sehingga mereka akan mempertimbangkan untuk membuatnya kembali di rumah.

Untuk Amerika Serikat, akademi telah memilih untuk memasukkan okonomiyaki ke dalam roti burger dan menyiramnya dengan keju. Sementara versi Inggris disendok dengan bantuan ikan dan keripik simbol kulinernya yang abadi. Sementara sentuhan gurih pada versi Jerman menawarkan banyak sosis dan sauerkraut.

Adapun untuk Italia disiram dengan saus carbonara spesial, dengan mie soba yang digandakan sebagai spageti. Makanan penutup juga telah dibuat, dengan okonomiyaki Kanada yang dibuat menggunakan apel dan sirup maple. Sedangkan edisi Prancis terinspirasi oleh galet kue pipih yang dihiasi dengan telur goreng.

Tidak ketinggalan adalah hidangan versi Jepang, yang disajikan dalam varian dasar "Hiroshima soul food" dari nikudama soba, yang meliputi daging, telur, dan mie.

Shigeki Sasaki, direktur akademi, mengatakan, KTT G-7 adalah "kesempatan besar" bagi Hiroshima untuk membawa budaya kulinernya ke dunia.

"Kami telah berhasil mengumpulkan satu set hidangan yang dapat dibuat ulang oleh semua orang dari negara peserta di rumah," katanya dengan bangga.