Sosok Peraih Gelar All England Terbanyak Ternyata dari Indonesia, Siapakah Dia?

YOGYAKARTA – Turnamen All England 2023 akan segera dipentaskan. Kejuaraan bulu tangkis paling prestisius di dunia itu bakal digelar di Birmingham, Inggris pada 14-19 Maret mendatang. Indonesia termasuk negara yang diperhitungkan dalam kejuaraan tersebut. Sejarah mencatat, peraih gelar All England terbanyak berasal dari Indonesia. Lantas, siapakah pebulutangkis tersebut?

Pebulutangkis Peraih Gelar All England Terbanyak

Sosok peraih gelar All England terbanyak adalah Rudy Hartono Kurniawan. Ia merupakan salah satu pebulutangkis terbaik Indonesia di era 70-an.

Pria kelahiran Surabaya, 18 Agustus 1949 ini sukses mengantongi 8 gelar pada kejuaraan All England.

Rinciannya, 7 gelar All England diraih secara beruntun pada tahun 1968-1974, dan gelar terakhir didapat pada 1976 setelah menekuk kompatriotnya, Liem Swie King di partai final.

Sampai saat ini, belum ada pebulu tangkis dunia yang berhasil melampaui kesuksesan Rudy Hartono di turnamen All England.

Salah satu pebulu tangkis yang hampir melampaui capaian Rudy Hartono adalah Lin Dan. Legenda bulu tangkis China yang gantung raket pada 2020 lalu ini membukukan enam gelar juara All England sepanjang kariernya.

Selain membukukan prestasi yang cemerlang di All England, Rudy juga berhasil merebut gelar bergengsi lainnya, sepertiWorld Championships pada tahun 1980, serta berhasil mengantarkan Indonesia merebut 4 kali Thomas Cup pada tahun 1970, 1973, 1976 dan 1979. Atas prestasinya itu Rudy Hartono mendapatkan penghargaan BWF pada tahun 1997.

Rudy Hartono beraksi di All England (Sumber: allenglandbadminton)

Atas capaiannya itu, nama Rudy Hartono lantas diabadikan dalam Guiness Book of World Records pada tahun 1982.

Selain itu, Rudy juga pernah dinobatkan sebagai salah satu Asian Heroes kategori Athletes & Explorers versi Majalah Time.

Gelar All England yang Paling Berkesan

Rudy Hartono menyabet gelar pertama All England pada 1968. Kala itu, ia membekuk pebulu tangkis andalan Malaysia, Tan Aik Huang dengan skor 15-2, 15-9.

Dalam Harian Kompas edisi 13 Maret 199i, Rudy bercerita bahwa gelar pertama itu merupakan yang paling berkesan selain gelar All England yang ketujuh.

Alasannya, karena pada saat itu, ia dan sejumlah atlet bulu tangkis Indonesia lainnya nyaris gagal berangkat ke Inggris untuk mengikuti All England 1968.

Pada waktu itu, PBSI berencana tidak menurunkan atlet ke turnamen tersebut. Ini merupakan bentuk protes PBSI terhadap keputusan International Badminton Federation (IBF) yang menyatakan Indonesia kalah WO di ajang Piala Thomas di Jakarta.

Keputusan itu, sempat membuat Rudy kecewa. Pasalnya, ia sudah mempersiapkan diri dengan latihan yang keras. Selain itu, Rudy juga ingin mengikuti jejak seniornya, yakni Tan Joe Hok yang menjadi juara tunggal putra di turnamen All England.

Supaya dapat bermain di All England, Rudy bersama rekannya, yakni Minarni, Retno Kustiyah, Mulyadi dan Darmadi melobi PBSI.

Hasilnya, keinginan Rudy dikabulkan. Mereka pun berangkat ke London dan berhasil merebut gelar juara All England.

Untuk gelar ketujuh All England yang diraih Rudy, juga tak kalah berkesan. Sebab, Rudy Hartono menjadi pemain pertama yang berhasil meraih tujuh gelar secara beruntun. Rekor ini diyakini bakal sulit dilewati oleh pemain manapun, hingga kiamat.

Demikian informasi tentang peraih gelar All England terbanyak. Untuk mendapatkan berita menarik lainnya, baca terus VOI.ID.