80 Persen Gardu Listrik di Jakarta Tak Perlu Dipadamkan Ketika Pemeliharaan PLN, Ikan Koi Tetap Selamat 

JAKARTA - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya menggencarkan pemeliharaan tanpa padam pada gardu-gardu listrik di Ibu Kota. Sistem pemeliharaan gardu tanpa disertai pemadaman listrik per wilayah di Jakarta telah dilakukan sejak 2022 dan cakupannya ditingkatkan pada tahun ini.

Manager Operasi dan Pemeliharaan Sistem Distribusi PLN UID Jakarta Raya Heri Sutikno menuturkan pihaknya bisa melakukan pemeliharaan tanpa padam pada 80 persen gardu listrik pada tahun 2022.

"Total gardu di Jakarta itu sekitar 12 ribuan. Jadi, dari 12 ribu itu 80 perse nya sudah bisa dilakukan pemilharaan tanpa padam," kata Heri saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Maret.

Heri menuturkan, pekerjaan pemeliharaan tanpa padam oleh PLN ini dilakukan menggunakan unit gardu bergerak (UGB) yang berfungsi sebagai pengganti gardu listrik sementara selama pemeliharaan dilakukan.

Dengan begitu, distribusi aliran listrik ke rumah-rumah warga bisa terus berjalan tanpa adanya pemadaman. Kekhawatiran masyarakat soal matinya ikan-ikan dalam aquarium yang membutuhkan listrik saat pemadaman, kini tak lagi jadi masalah.

"Biasanya dulu kan terkenalnya padam saat pemeliharaan makskmal 3 jam, karena ikan koi hanya bertahan 3 jam tanpa aliran air yang dikendalikan oleh motor listrik. Itulah yang juga memicu kami. Kita kan harus memperhatikan ikan-ikan koi juga," urai Heri.

"Makanya kita coba pemeliharaan tanpa padam. Tapi tidak hanya untuk ikan koi juga, melainkan untuk pemiliknya atau konsumen PLN," tambahnya.

Heri menjelaskan pekerjaan pemeliharaan tanpa padam telah dilakukan pada 5.290 gardu listrik di Jakarta sepanjang tahun 2022. Dengan begitu, PLN tidak kehilangan pendapatan hingga ratusan juta rupiah yang terjadi saat adanya pemadaman.

"Dari 5.890 gardu yang kami lakukan pemeliharaan tanpa padam ini, kita kuantifikasi sekitar Rp800 juta. Lalu pada kita pemeliharaan tanpa padam tahun ini kita bisa tetap menjual listrik sejumlah 230 juta dalam 2 bulan terakhir. Jadi, bagi PLN sendiri ini sangat bermanfaat sekali, karena kita enggak kehilangan potensi untuk menjual listrik," imbuhnya.