Panglima TNI Tolak Tawaran Bantuan Selandia Baru Bebaskan Pilot Susi Air dari KKB: Saya Mampu Selesaikan
JAKARTA - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan pihaknya menolak tawaran bantuan dari Selandia Baru, terkait pencarian pilot Susi Air yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
"Mereka menawarkan bantuan, tapi saya masih mampu menyelesaikan," katanya di Mabes TNI, Jakarta dilansir ANTARA, Rabu, 8 Maret
Hal itu disampaikan Yudo, terkait pertemuannya dengan Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Jeffrey Burnet di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (3/3).
Pertemuan itu kata dia, dalam rangka mempererat hubungan bilateral kedua negara.
Baca juga:
- 69 Pegawai Kemenkeu Diduga Terlibat Pencucian Uang Terus Diperiksa, Kebanyakan dari Pajak dan Bea Cukai
- Kelompok Tentara Bayaran Wagner Rusia Klaim Ambil Kendali Penuh Wilayah Bakhmut Timur
- Pengalaman Luar Biasa Bagi Prabowo Menjajal Jet Tempur F-16
- Mahfud MD: Ada Pergerakan Mencurigakan Rp300 Triliun di Kemenkeu, Mayoritas di Dirjen Pajak dan Bea Cukai
Yudo mengungkapkan Dubes Selandia Baru telah menyerahkan semua proses pencarian dan penyelamatan warga negaranya kepada pemerintah Indonesia. "Dia berharap pilot itu selamat," ujarnya.
Terkait tawaran bantuan itu, Yudo mengatakan dia telah menjelaskan ke Dubes Selandia Baru, Pemerintah Indonesia, khususnya TNI dan Polri terus berupaya melakukan pencarian.
Sebelumnya, Senin (27/2), Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menyatakan bahwa hingga kini TNI dan Polri terus berupaya membebaskan pilot Susi Air dari tangan KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Pilot Philip yang membawa pesawat Pilatus milik Susi Air disandera KKB sejak Selasa (7/2) setelah membakar pesawat tersebut di lapangan terbang Paro, Nduga, Papua Pegunungan.