Kondisi Jenazah Hangus Hingga Minim Data Antemortem Jadi Kendala Identifikasi Korban Kebakaran Depo Plumpang
JAKARTA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mengalami kendala dalam proses identifikasi jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Beberapa di antaranya kondisi jasad yang hangus terbakar hingga minimnya data antemortem.
"Kendala kami adalah kondisi jenazah, di mana kondisi jenazah yang belum dalam proses kebanyakan terbakarnya sempurna," ujar Karo Lab Pusdokkes Polri, Brigjen Prima Heru kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 7 Maret.
Sehingga, dengan adanya kendala itu proses identifikasi memakan waktu yang lebih lama. Terlebih, tim DVI mesti memastikan berulangkali kecocokan jenazah dengan data yang diterima.
"Mungkin kita perlu ada croscheck lebih lanjut sehingga jangan sampai hasilnya tidak memuaskan, itu kendala kami," kata Prima.
Baca juga:
- DPRD DKI Usul Warga Terdampak Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Direlokasi ke Wisma Atlet
- Kejar Efek Ekor Jas, PKS Minta Kadernya di DPRD Banten-Jakarta-Jabar Kampanyekan Capaian Anies di DKI
- Modus Rafael Alun Gunakan Nama Orang Lain untuk Beli Aset Jamak Dilakukan Pejabat
- PPATK Blokir Rekening Rafael Alun Trisambodo
Menambahkan, DVI Commander Polri Kombes Ahmad Fauzi kendala lainnya saat proses identifikasi yakni minimnya data antemotrem. Sehingga, identifikasi mengandalkan data DNA yang sudah diberikan oleh pihak keluarga.
"Minimnya data antemotrem yang dilaporkan oleh anggota keluarga menjadi kendala utama dari proses identifikasi yang kita lakukan ini jadi panjang," ungkapnya.
"Sehingga kita mengandalkan metode terakhir yang dapat diandalkan yaitu DNA. Jadi minimnya data antemotrem," sambung Fauzi.
Sebagai informasi, DVI Polri menerima 15 kantong jenazah dan satu kantong berisi body part. Dari belasan jenazah itu sudah 8 yang teridentifikasi.
Sedangkan untuk sisinya masih dalam proses. Diharapkan tak lama lagi tahap identifikasi rampung. Sehingga, identitas korban akan diketahui seluruhnya.