Kondisi Jenazah Hangus Hingga Minim Data Antemortem Jadi Kendala Identifikasi Korban Kebakaran Depo Plumpang
Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, kawasan permukiman terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang dijaga polisi pada Sabtu 4 Maret. (ANTARA-M Risyal Hidayat)

Bagikan:

JAKARTA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mengalami kendala dalam proses identifikasi jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Beberapa di antaranya kondisi jasad yang hangus terbakar hingga minimnya data antemortem.

"Kendala kami adalah kondisi jenazah, di mana kondisi jenazah yang belum dalam proses kebanyakan terbakarnya sempurna," ujar Karo Lab Pusdokkes Polri, Brigjen Prima Heru kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 7 Maret.

Sehingga, dengan adanya kendala itu proses identifikasi memakan waktu yang lebih lama. Terlebih, tim DVI mesti memastikan berulangkali kecocokan jenazah dengan data yang diterima.

"Mungkin kita perlu ada croscheck lebih lanjut sehingga jangan sampai hasilnya tidak memuaskan, itu kendala kami," kata Prima.

Menambahkan, DVI Commander Polri Kombes Ahmad Fauzi kendala lainnya saat proses identifikasi yakni minimnya data antemotrem. Sehingga, identifikasi mengandalkan data DNA yang sudah diberikan oleh pihak keluarga.

"Minimnya data antemotrem yang dilaporkan oleh anggota keluarga menjadi kendala utama dari proses identifikasi yang kita lakukan ini jadi panjang," ungkapnya.

"Sehingga kita mengandalkan metode terakhir yang dapat diandalkan yaitu DNA. Jadi minimnya data antemotrem," sambung Fauzi.

Sebagai informasi, DVI Polri menerima 15 kantong jenazah dan satu kantong berisi body part. Dari belasan jenazah itu sudah 8 yang teridentifikasi.

Sedangkan untuk sisinya masih dalam proses. Diharapkan tak lama lagi tahap identifikasi rampung. Sehingga, identitas korban akan diketahui seluruhnya.