Dampak Penghentian Liga 2, Bagaimana Melindungi Hak Kontrak Pemain?
JAKARTA - Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) turut bersuara terkait dihentikannya Liga 2 2022/2023. Keputusan yang diambil PSSI selaku federasi tertinggi sepak bola Tanah Air itu dianggap bakal berdampak pada kontrak pemain.
APPI menyakini, kebijakan ini akan menimbulkan polemik, khususnya terkait kontrak para pemain dengan klub yang telah ditandatangani sebelumnya.
"Di mana terdapat lebih dari 500 pesepak bola yang menggantungkan nasibnya pada kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 ini,” kata CEO APPI, M. Hardika Aji, dalam keterangan resmi.
Terkait polemik kontrak pemain yang bakal timbul dari keputusan ini, APPI mengungkap bakal membantu para pemain untuk melindungi hak kontrak mereka.
“Sebagai perwakilan dari pesepakbola di Indonesia, APPI akan tetap melindungi hak kontrak para pesepakbola," kata Presiden Exco APPI, Andritany Ardhiyasa.
"Kami juga mengimbau para pesepakbola yang kontraknya terdampak akibat penghentian liga, dapat segera berkomunikasi dengan APPI," lanjutnya.
Sebelumnya dalam acara sarasehan yang digelar di Surabaya, Sabtu 4 Maret PSSI dan sejumlah klub Liga 2 sudah bersepakat untuk menghentikan kompetisi musim 2022/2023.
Keputusan itu dianggap berbanding terbalik dengan kampanye dan salah satu janji dari Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI yang berjanji bakal melanjutkan Liga 2.
Dengan dihentikannya kompetisi musim 2022/2023, rencananya agenda Liga 2 akan digelar pada November 2023 sebagai musim baru.
Sebelum bergulir, akan ada mini turnamen sebagai salah satu upaya untuk mengisi kekosongan kompetisi guna membantu pemasukan pemain, pelatih maupun klub.
Namun APPI menilao pilihan tersebut bukanlah solusi terbaik.
“Adanya wacana untuk menggelar mini turnamen bukanlah merupakan solusi terbaik dalam menanggulangi risiko dihentikannya Liga 2 musim 2022-2023, kecuali dapat diterapkannya sistem dan verifikasi yang mengadopsi regulasi dari kompetisi resmi,” tulis APPI.