Bupati Hengki Kurniawan Minta RS Optimal Tangani Korban Keracunan Massal di Bandung Barat
BANDUNG - Bupati Bandung Barat, Jawa Barat, Hengki Kurniawan prihatin atas adanya dua kasus keracunan massal pada bulan Februari 2023, setelah adanya kasus keracunan massal di Desa Wangunsari.
Bupati memastikan pihak Dinas Kesehatan telah bergerak cepat untuk menangani pasien yang mengalami gejala keracunan parah untuk dirujuk ke rumah sakit guna menjalani perawatan lebih lanjut.
"Intinya, saya minta pak Dirut menangani dengan baik, ini kejadian luar biasa untuk kedua kalinya, mudah-mudahan tidak terulang lagi," kata Hengki di RSUD Lembang dilansir ANTARA, Selasa, 28 Februari.
Saat ini, ada 200 lebih warga yang dilaporkan mengalami keracunan di Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang. Sekitar 21 orang harus dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.
Sebelumnya, kasus keracunan massal terjadi pada Minggu (12/2) di Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, yang menyebabkan 100 orang lebih keracunan dan dua orang meninggal dunia.
Untuk kasus keracunan massal di Lembang, menurutnya, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebab keracunan tersebut.
Hengki mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan guna mengantisipasi apabila ada masyarakat yang tiba-tiba mengalami gejala parah.
Baca juga:
- Pemeriksaan Eks Pejabat Kemenkeu Rafael Alun Disebut KPK Bisa Dilakukan Berkali-kali
- Jill Sebut Joe Biden Berencana Maju Dalam Pilpres AS 2024, Tapi Belum Putuskan Waktu Deklarasi
- Dinamika Capres KIB: PAN Dukung Ganjar, PPP Pertimbangkan, Golkar Tetap Airlangga
- Dorong Perlucutan, Menlu Retno: Tanpa Aksi Nyata yang Tegas, Bencana Nuklir hanya Soal Waktu
"Kita masih diskusikan, kalau lihat yang parahnya itu kita tunggu nanti dari BPBD, kita lihat apakah akan kita tetapkan KLB atau kita tangani cepat," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Desa Wangunsari Diki Rohani mengatakan ada sekitar 200 orang lebih warganya yang dilaporkan mengalami gejala keracunan yang diduga akibat menyantap hidangan saat hajatan di kawasan itu pada Minggu (26/2).
Dari 200 orang itu, menurutnya, sebanyak 21 orang sempat dirujuk ke RSUD Lembang. Rinciannya enam orang dirawat, enam orang masih diobservasi, dan sembilan orang diperbolehkan pulang.
Sedangkan sisanya, kata Diki, bisa dilakukan berobat jalan di rumah masing-masing, karena kondisinya yang semakin membaik.